Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/04/19 |
|
Sabtu, 19 April 2014
|
|
Judul: Berani menyatakan iman Dalam situasi demikian, tampillah Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus. Yusuf dari Arimatea adalah seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka (Mrk. 15:43). Menurut Lukas, Yusuf adalah orang yang baik dan benar (Luk. 23:50), yang menantikan kedatangan Kerajaan Allah (Luk. 23:51). Ia tidak setuju dengan keputusan para rekannya untuk membunuh Yesus (Luk. 23:51). Ia meminta kepada Pilatus agar diperbolehkan menguburkan mayat Yesus (38). Yusuf dari Arimatea tidak sendirian. Ia bekerja sama dengan Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi (Yoh. 3:1). Nikodemus pernah menemui Yesus pada malam hari untuk membahas arti kelahiran kembali (Yoh. 3). Ia juga pernah membela Yesus di hadapan anggota Mahkamah Agama (Yoh. 7:50-53). Awalnya mereka tidak berani menyatakan iman mereka, mungkin karena takut dikucilkan (bdk. Yoh. 9:22). Namun, mereka telah berubah. Setelah Pilatus mengabulkan permohonan Yusuf dari Arimatea, Yusuf dan Nikodemus mengapani mayat Yesus (40). Nikodemus membawa rempah-rempah untuk menguburkan mayat Yesus sesuai tradisi yang berlaku (40). Lalu mereka menguburkan mayat Yesus sebagaimana mestinya, di suatu makam yang masih baru (bdk. Mat. 27-60). Tampak kerja sama yang baik di antara mereka berdua. Mereka berani menyatakan iman, rela berkurban, dan sedia mempersembahkan yang terbaik bagi Yesus. Mereka tidak takut dikucilkan maupun menajiskan diri karena menyentuh mayat Yesus. Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus patut diteladani karena berani mengakui iman dan rela berkurban dengan mempersembahkan yang terbaik dalam menyatakan kasih kepada Yesus. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |