Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/04/19 |
|
Senin, 19 April 2021 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Didesak berbagai tantangan dan pencobaan memang tidak nyaman. Orang-orang fasik dan sombong menyeruak tiada henti (85). Terimpit, lelah, dan tak berdaya; barangkali hanya sedikit kata-kata yang bisa mengekspresikan situasi tersebut. Ketidakberdayaan itulah yang diekspresikan pemazmur dalam ungkapan "seperti kirbat yang diasapi" (83). Kirbat adalah kantung minum dari kulit, biasanya untuk mewadahi anggur. Kirbat yang diasapi akan menjadi kering sehingga menjadi mudah retak serta tidak berguna lagi. Demikianlah pemazmur menggambarkan situasi yang dialaminya. Ia terimpit oleh desakan para musuh yang mendesak, mengejar, dan mengancamnya (84-87). Namun, pemazmur tidak kehilangan imannya. Di tengah situasi sulit ia tetap mengandalkan Tuhan. Seruan demi seruan disampaikan kepada Allah karena ia sadar bahwa hanya Tuhan sajalah sumber pertolongannya. Kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya dibuktikan oleh firman-Nya yang tetap dan melintasi segala zaman (89-90). Bagi pemazmur bersandar teguh pada firman adalah satu-satunya sumber kekuatannya dalam menghadapi tantangan. Jadi, tidaklah heran bila nas ini menggambarkan dengan jelas keteguhan pemazmur dalam memegang ketetapan Tuhan. Nas ini juga menunjukkan dinamika iman yang begitu hidup. Di satu sisi, ada pertanyaan dan seruan permintaan tolong kepada Allah. Namun di sisi lain, ada keteguhan hati untuk selalu bersandar pada firman Allah. Saudara yang terkasih pernahkah kita berada pada titik seperti yang dirasakan oleh pemazmur? Berada dalam tantangan hidup tiada henti, bahkan seolah-olah segala sesuatu telah hancur dan berakhir. Seperti kirbat yang diasapi bila merujuk pada refleksi sang pemazmur. Maka, milikilah dinamika iman yang hidup sebagaimana dituturkan serta dihayati pemazmur dalam perikop ini. Ia menunjukkan keteguhan hati untuk meminta pertolongan Allah yang disertai dengan keteguhan untuk bersandar penuh pada firman-Nya. Jangan pernah menyerah! [WDN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |