Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/04/19 |
|
Jumat, 19 April 2024 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Kitab Kejadian dengan jelas memberi tahu kita bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Tidak ada satu pun yang ada dan berbentuk kalau bukan Allah yang menciptakannya. Apa yang Allah kerjakan melampaui apa yang dapat manusia pikirkan. Contohnya, bagaimana kita menjelaskan keberadaan samudera semesta dan Roh Allah yang melayang-layang di atas permukaan air jika cakrawala dan lautan diciptakan pada hari kedua dan ketiga? (1:2, 6-10). Contoh lainnya, bagaimana kita menjelaskan terang pada hari pertama jika benda penerang diciptakan pada hari keempat (1:3, 14-16). Manusia terus mencari tahu serta membuat berbagai teori untuk memecahkan misteri asal-usul alam semesta, meskipun tidak ada satu pun dari teori itu yang dapat mengungkapkan jawabannya hingga tuntas. Kitab Kejadian bukanlah buku ilmu pengetahuan, tetapi apa yang tertulis dalam kitab ini dapat dikatakan mendukung bertumbuhnya sains. Allah menciptakan manusia bukannya tanpa akal, tetapi justru Allah memberikan kepada manusia kuasa atas segala ciptaan lainnya dan tugas untuk mengelola bumi (1:26, 28, 2:5). Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan pun ada karena Allah. Karena itu, untuk belajar tentang asal mula dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya kita tidak bisa bergantung pada akal manusia saja, tetapi harus menggunakan kacamata iman. Misteri yang tidak terpecahkan dari kejadian alam mengingatkan kita akan pentingnya iman untuk menjalani hidup kita sebab iman melampaui pengetahuan empiris. Apa yang terlihat belum tentu lengkap dan benar karena penglihatan kita terbatas. Demikian juga dalam banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang kadang penuh misteri. Jika kita menjalaninya dengan mengandalkan kepandaian dan akal manusia, kita tidak akan pernah merasa puas. Sebaliknya, kacamata iman akan menolong kita untuk melihat bahwa Tuhan ada, bahkan terus berkarya dan memelihara kita. Mari kita terus memandang hidup ini dengan kacamata iman dan memercayakan hidup kita kepada Tuhan, Allah Pencipta yang berdaulat. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |