Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/04/20 |
|
Minggu, 20 April 2008
|
|
Judul: Pemimpin yang dipakai Tuhan Tuhan memakai Debora, yang saat itu menjadi hakim dan sekaligus \'ibu\' bagi orang Israel yang datang mencari pertolongan (band. Hak. 5:7). Sebagai pemimpin rohani bagi umat-Nya, ia peka akan hati Allah. Ia tahu persis waktu pembebasan Tuhan akan segera tiba. Ia sadar bahwa sebagai wanita ia memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan perang. Namun ia tahu siapa yang tepat untuk memimpin perang. Maka ia memanggil Barak (ayat 6-7). Sebaliknya, Barak ternyata tidak berani maju tanpa dukungan Debora (ayat 8). Apakah ketidakberanian Barak maju sendiri semata kerendahan hatinya, menghormati Debora yang lebih berkharisma, ataukah karena ia kurang beriman? Yang jelas, sikap Barak seperti itu membuat kehormatan dalam memenangkan perang akan jatuh ke tangan seorang wanita (ayat 9). Benar saja, Tuhan memakai duet Debora-Barak untuk membuat tentara Yabin kocar kacir. Yang sangat tidak terduga, kemenangan yang menuntaskan peperangan ini justru datang dari seorang ibu rumah tangga sederhana, Yael, istri Heber, orang Keni. Di balik kemenangan Israel atas Yabin dan panglimanya Sisera, kita tahu bahwa Tuhan yang berkarya (ayat 15). Debora yang peka, Barak yang bimbang, maupun Yael yang tidak pernah bermimpi akan terlibat, merupakan alat-alat Yang Mahakuasa. Saat mereka peka pimpinan Tuhan dan bersedia untuk Dia pakai, maka kemenangan pun tidak lagi mustahil. Laskar Kristus biasanya terdiri dari orang-orang yang tidak sempurna, sederhana, penuh kelemahan, bahkan sering pula kurang beriman. Namun, kemenangan melawan musuh bukan ditentukan oleh siapa orang-orangnya, melainkan siapa Panglimanya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |