Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/04/22 |
|
Senin, 22 April 2019 (Minggu Paskah)
|
|
Seseorang bisa saja mengaku percaya kepada Kristus. Namun ironisnya, ia tidak mengalami perubahan yang mencerminkan imannya. Pertumbuhan spiritualitasnya stagnan (berhenti). Bisa dipastikan, orang seperti ini akan sulit melihat dan menikmati karya Kristus. Berbeda halnya dengan kehidupan Rasul Paulus. Saat itu, memang ada sebagian jemaat yang meragukan otoritas kerasulannya. Alih-alih kecewa, Paulus malah membuktikan keraguan mereka salah. Melalui pertanyaan retorik, Paulus mengingatkan dan menegaskan kepada jemaat Korintus akan identitasnya. Ia menceritakan tentang pertobatan, perjumpaannya dengan Yesus, dan perjuangannya memberitakan Injil (1). Perubahan Paulus menjadi bukti bagi mereka bahwa Kristus mampu mengubah kehidupan seseorang. Tidak hanya sampai di situ, Tuhan juga memanggil dan memakainya untuk memberitakan Injil. Melalui perubahan hidupnya, Paulus dapat menyaksikan kuasa Tuhan dan kekuatan Injil. Buah dari pelayanannya adalah kehidupan jemaat di dalam Tuhan (2). Bagaimana dengan kehidupan kita hari ini? Adakah hidup kita mengalami perubahan setelah mengenal Yesus? Apakah kita sudah meninggalkan dosa dan memancarkan kasih Kristus? Apakah kehidupan iman kita sudah mencerminkan karakter Kristus? Adakah buah yang kita hasilkan karena mengalami perubahan hidup? Sesungguhnya, kita harus meneladai Paulus. Kita bisa menjadi agen perubahan zaman. Asalkan kita membiarkan Tuhan memperbarui hidup kita terus-menerus, kita pun dapat menjadi alat Tuhan untuk menolong orang lain agar bertumbuh kerohaniannya. Kita hanya perlu berkomitmen dan mendedikasikan totalitas hidup di hadapan-Nya. Kita harus membiarkan Tuhan berkarya secara efektif dalam hidup ini. Hanya tangan-Nya yang mampu membawa perubahan dalam hidup kita. Doa: Tuhan, tolong ubahkan kami semakin indah di hadapan-Mu agar melalui hidup kami nama-Mu semakin dimuliakan. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |