Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/04/23 |
|
Sabtu, 23 April 2016
|
|
Tidak mudah menemukan pemimpin yang sungguh peduli dengan keadaan dan ancaman yang akan menimpa orang-orang yang dipimpinnya. Musa memimpin Israel yang berkali-kali membangkitkan kegusaran Tuhan, mulai sepanjang perjalanan dari Mesir hingga memasuki tanah Kanaan (7). Setibanya di Horeb, Musa ke gunung untuk menerima loh-loh batu berisi perintah Tuhan yang ditulis langsung oleh jari Allah. Musa tinggal 40 hari 40 malam di atas gunung dengan berpuasa (9-11). Sementara menunggu Musa, Israel membuat patung lembu tuangan. Melihat hal itu, TUHAN sangat murka dan hendak membinasakan mereka semua (8, 12-16). Musa sangat marah dan menyesali dosa Israel sehingga menghancurkan kedua loh batu dari Tuhan. Kemudian ia berpuasa di hadapan Tuhan 40 hari 40 malam (17-18). Musa sangat gentar karena amarah Tuhan. Meski Tuhan dapat membangkitkan generasi yang baru dari keturunan Musa, tetapi ia justru berdoa untuk Israel dan Harun. Lembu tuangan itu pun dihancurkannya (19-21). Israel juga kembali menentang Tuhan di Kibrot-Taawa dengan tidak percaya dan tidak mendengarkan perintah TUHAN untuk maju dan menduduki negeri itu (22-23). Meski Musa sudah mengenal kekerasan hati mereka, Musa kembali merendahkan diri di hadapan TUHAN 40 hari 40 malam agar Israel tidak dimusnahkan (22-26). Alasan Musa kepada Tuhan, yaitu perjanjiannya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub serta pandangan dari bangsa lain seolah-olah Tuhan tidak sanggup membawa Israel ke Kanaan (27-29). Tuhan tidak segan menghukum bahkan membinasakan umat yang melanggar pelbagai perintah-Nya. Tuhan berbelas kasih mendengarkan permohonan dari pemimpin umat yang bersyafaat dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Kalau Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita, karena perjanjian dan kemuliaan-Nya, bukan semata-mata kelayakan umat untuk dikasihi. Renungkan: Jadilah seorang pemimpin yang mengasihi umat dan terus berdoa, berjuang untuk kebaikan mereka di hadapan Tuhan! [JH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |