Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/04/23 |
|
Senin, 23 April 2018 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Adam dan Hawa dianugerahi dua orang anak, yaitu Kain yang menjadi petani dan Habel yang menjadi peternak (2). Keduanya memberikan persembahan dari hasil kerja mereka (3-4). Tanpa disebutkan alasannya, persembahan Habel diterima, sedang Kain ditolak. Hal itu membuat Kain marah (6) sehingga membunuh Habel (8). Akhirnya Kain menerima murka Tuhan. Ia menjadi pelarian dan pengembara (14). Itu berarti ia tidak lagi memiliki hak atas tanah warisan. Apa yang membuat persembahan Kain ditolak? Banyak kemungkinan jawaban yang dipikirkan oleh para pembaca Alkitab. Sebenarnya, Alkitab sendiri tidak memberikan jawaban yang terang. Ada yang mengatakan karena Kain memiliki sifat buruk, yaitu iri hati. Hal itu ditandai dengan muramnya wajah Kain (7). Namun, wajah yang muram baru muncul karena ia merasa ditolak. Dalam catatan Alkitab tidak disebutkan sebelumnya soal karakter, baik Kain maupun Habel. Yang disebutkan adalah pekerjaan mereka. Jadi, kita bisa mengatakan bahwa ditolak atau diterimanya persembahan adalah hak Tuhan. Yang penting bukanlah mencari alasan mengapa persembahan ditolak, melainkan bagaimana respons seseorang. Kain memberikan tanggapan negatif. Hal itu ditandai dengan hatinya panas dan wajah muram. Keadaan ini menarik perhatian Tuhan dan Ia menasihati Kain bahwa dengan hati semacam itu akan membuka peluang bagi kuasa dosa (7). Teguran Tuhan ditampik oleh Kain. Tanpa mengenal belas kasih, Kain membunuh adiknya. Ia merasa bahwa tindakannya tidak diketahui oleh siapa pun. Namun, darah adiknya berseru kepada Tuhan (10). Hidup tidak selamanya sesuai dengan keinginan kita. Setidaknya ada dua tanggapan atas keadaan hidup. Pertama, tanggapan negatif telah diperlihatkan oleh Kain. Kedua, tanggapan positif dengan melihat hidup dalam rencana Tuhan. Kalau pun saat ini hidup tidak berjalan dengan baik, kita percaya kepada pemeliharaan Tuhan bahwa Ia senantiasa menopang hidup kita. Hal semacam ini yang dapat membuat hati bergembira. [ASP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |