Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/04/25 |
|
Selasa, 25 April 2006
|
|
Judul: Kasih Allah dan hukuman-Nya Sebagai pemimpin, Musa cepat tanggap melihat situasi umat Israel yang kacau dan tak terkendali (ayat 25). Pertamatama, Ia mewakili Tuhan menyatakan amarahnya dan kesedihannya atas pengkhianatan umat-Nya, dengan menghancurkan kedua loh batu, membakar dan menggilingnya halus-halus, lalu menyuruh umat Israel meminumnya (ayat 19b-20). Ini menyatakan bahwa umat yang bersalah harus menanggung akibat dosanya. Selanjutnya, Musa menegur Harun, yang seharusnya membimbing umat Israel menyembah Tuhan, tetapi justru mengikuti kehendak mereka membuat berhala (ayat 21). Kemudian, Musa menantang umat Israel untuk membersihkan para penyembah lembu emas itu dari tengah-tengah mereka (ayat 26-27). Ternyata dari dua belas suku Israel hanya suku Lewi saja yang berpihak kepada Tuhan dan menumpas semua pengkhianat itu (ayat 28). Tindakan itu merupakan tindakan bakti terhadap Allah (ayat 29). Kebesaran jiwa Musa sebagai seorang pemimpin patut diteladani. Walaupun ia menegur umat Israel dengan keras,namun ia tidak cuci tangan. Ia tetap mewakili umat Tuhan untuk memohonkan pengampunan-Nya bagi mereka (ayat 30-32). Tuhan juga bertindak adil, yang bersalah saja yang akan dihukum (ayat 33). Bahkan Ia tetap menepati janji-Nya untuk menuntun umat-Nya (ayat 34a) meskipun Ia tetap harus menghukum perbuatan Israel (ayat 34b-35). Harun bukan pemimpin baik karena ia bersedia mengikuti permintaan salah dari umatnya. Ia turut hanyut dalam dosa yang dilakukan Israel, namun ia menolak dipersalahkan karena tindakannya itu (ayat 21-24). Musa adalah pemimpin yang tegas menegakkan perintah Tuhan, namun mau berbagi rasa dengan umat yang berdosa bahkan mengupayakan pengampunan bagi mereka (ayat 32). Renungkan: Pemimpin umat seharusnya berdiri di pihak Tuhan dengan menegakkan firman-Nya. Dalam pengaruh kepemimpinan Anda, sudahkah Anda juga melakukannya?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |