Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/04/26 |
|
Rabu, 26 April 2006
|
|
Judul: Kasih karunia kekal Hanya karena kemurahan Tuhan Israel tidak dibinasakan-Nya, bahkan mereka tetap dibimbing-Nya menuju tanah Kanaan. Akan tetapi, Tuhan tidak lagi berjalan di tengah-tengah mereka agar Ia tidak membinasakan mereka dalam murka-Nya (ayat 4-6). Gambaran simbolisnya adalah kemah pertemuan yang didirikan di luar perkemahan Israel untuk umat Allah bertemu dengan-Nya (ayat 7). Tuhan tetap mengutus malaikat-Nya untuk memimpin mereka menuju Tanah Perjanjian (ayat 1-3). Sebagai tanda ketaatan, umat Israel diminta melepaskan semua perhiasan mereka (ayat 5b). Mereka telah memakai sebagian perhiasan itu untuk mendirikan patung lembu emas (ayat 32:3). Kemudian hari mereka dengan kerelaan hati akan mempersembahkan perhiasan lainnya untuk pembangunan kemah suci (ayat 35:22). Ternyata hanya Musa dan Yosua yang masuk kemah pertemuan itu untuk bertemu Tuhan, sementara umat Israel melihat dari tempat tinggal mereka masing-masing (ayat 33:9-11). Musa menyadari ini adalah kasih karunia Tuhan kepadanya (ayat 12-13). Ia sadar seluruh umat Tuhan memerlukan kasih karunia Tuhan maka ia berharap kasih karunia-Nya ini juga boleh dinikmati lagi oleh seluruh umat Tuhan (ayat 15-16). Bahkan dengan berani Musa meminta tanda kemuliaan Tuhan sebagai bukti kasih karunia-Nya ada pada dirinya dan umat-Nya (ayat 18). Tuhan dalam kasih-Nya mengabulkan permohonan doa Musa (ayat 14, 17, 19-23). Tanpa kasih karunia Tuhan, riskan bagi umat Israel meneruskan perjalanan mereka menuju tanah Kanaan dan juga berat bagi Musa untuk memimpin mereka. Demikian juga dengan kita, umat Tuhan masa kini. Kelemahan kita dapat merintangi kita untuk tetap setia kepada-Nya. Hanya karena pemeliharaan Allah Bapa, kasih karunia Tuhan Yesus, dan tuntunan Roh Kudus, kita dimampukan berjalan dengan setia ke Tanah Perjanjian kekal. Camkan: Hidup kita akan hancur jika lepas dari kasih karunia Tuhan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |