Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/04/26 |
|
Jumat, 26 April 2019 (Minggu Paskah)
|
|
Setiap orang memiliki kelebihan serta kekurangan. Jika kita membandingkan—apalagi mempertandingkan—diri dengan orang lain, itu adalah hal yang keliru dan berbahaya. Hal itu dapat menimbulkan rasa iri hati dan memicu persaingan tidak sehat. Ujungnya, kita terjebak dalam usaha untuk menjadi yang paling utama dan berkuasa. Mudah ditebak, hasil akhirnya hanya kehancuran relasi, komunitas, atau persekutuan. Hal semacam itu tidak hanya terjadi di luar gereja. Dalam tubuh Kristus pun hal serupa kerap terjadi. Jemaat Korintus saat itu menilai karunia-karunia rohani sebagai sebuah tanda kedewasaan rohani. Bagi mereka, semakin banyak memiliki karunia rohani, maka semakin tinggi kualitas spiritualitas. Mereka menyangka dengan segala pencapaian itu, maka semakin besar pula kuasa rohaninya. Akibatnya, terjadi kompetisi yang tidak sehat. Setiap orang merasa dirinya lebih rohani dan berkuasa daripada yang lain. Paulus menjelaskan bahwa pandangan semacam itu salah. Roh Kudus memberi beraneka ragam karunia rohani kepada setiap orang percaya. Lewat karunia itu, orang percaya ikut serta dalam membangun tubuh Kristus melalui pelayanannya. Jadi, karunia rohani diberikan demi kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi (7) . Karunia rohani diberikan untuk membangun, bukan untuk memecah tubuh Kristus. Seharusnya, kita mensyukuri kemajemukan karunia dalam gereja, bukan menjadi iri atau dengki. Aneka kekayaan karunia mengindikasikan gereja punya banyak potensi dalam mengerjakan tugas pelayanan. Gereja mempunyai banyak tenaga terampil. Itu artinya Tuhan peduli pada pertumbuhan gereja. Tugas kita adalah menggunakan dan terus mengasah karunia itu. Kita harus memaksimalkannya hingga berdampak bagi pertumbuhan gereja. Dengan begitu, gereja—yang adalah tubuh Kristus—memuliakan nama Tuhan. Doa: Terima kasih Tuhan atas karunia yang Engkau berikan. Tolong kami agar menggunakannya bagi kemuliaan nama-Mu semata. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |