Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/04/26 |
|
Rabu, 26 April 2023 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Peraturan-peraturan dari Allah memiliki dua sisi, yaitu sisi yang tegas karena kekudusan-Nya, dan sisi yang lembut karena kasih-Nya. Demikian juga dalam teks ini. Kita bisa melihat ketegasan Allah dan juga kelembutan-Nya terhadap status perempuan dalam pernikahan. Di satu sisi, Allah menyatakan ketegasan-Nya dengan melarang perempuan untuk melakukan hal yang tidak senonoh (1). Perempuan yang telah diceraikan dan menikah dengan orang lain tidak boleh menikah dengan suaminya yang sebelumnya (2-4a). Hal ini adalah kecemaran yang tidak mencerminkan kekudusan Allah (4b). Di sisi yang lain, Allah menunjukkan sisi kelembutan-Nya dengan melarang suami untuk ikut berperang jika dia baru menikah. Pasalnya, suami harus membangun rumah tangga dan menyukakan istrinya setidaknya dalam waktu satu tahun (5). Ini adalah gambaran tentang kehendak Allah mengenai pernikahan. Harus ada ketegasan dalam prinsip-prinsip kekudusan dan kesetiaan, namun juga kelemahlembutan dalam memperlakukan satu sama lain. Teks ini sangat berharga dalam konteks pada masa itu. Umat Israel baru saja keluar dari Mesir. Patriarki bangsa Mesir masih melekat dalam pikiran mereka, di mana perempuan hanya dianggap sebagai manusia kelas dua. Teks ini mengangkat kembali posisi perempuan pada posisi yang seharusnya, yakni setara. Pernikahan Kristen adalah ikatan antara dua orang yang setara statusnya. Allah dengan tegas memberikan tanggung jawab kepada mereka. Suami adalah kepala yang harus dihormati istri, tetapi suami juga harus mengasihi istrinya. Keduanya harus saling menjaga kekudusan pernikahan dengan tali kesetiaan. Keduanya juga harus secara aktif mengusahakan kebaikan dan sukacita dalam rumah tangga. Inilah yang harus kita pegang dalam keluarga Kristen, yaitu tegas namun lembut. Kita harus tegas dalam hal kesetiaan dan kekudusan, tetapi pada saat yang sama, juga lembut dalam hal saling mengasihi dan berusaha menyukakan hati satu sama lain. [YGM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |