Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/04/27 |
|
Rabu, 27 April 2022 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)
|
|
Tangisan selalu mengiringi ibadah dan upacara pemakaman. Tangis dukacita itu bisa bermakna dua hal. Pertama, rasa kehilangan karena tak lagi bisa bersama. Kenangan indah muncul kembali dan duka menyeruak karena semua tak lagi bisa dialami. Kedua, rasa khawatir mengenai orang yang sudah meninggal. Ke mana rohnya pergi? Rasul Paulus berbicara secara khusus mengenai kematian. Paulus menegaskan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai orang yang telah meninggal (13). "... mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia" (14). Mereka tetap ada dalam persekutuan dengan Kristus, sama seperti saat mereka masih hidup di dunia ini. Semua, baik yang telah meninggal atau yang masih hidup, akan disatukan kembali pada akhir zaman (17). Dengan demikian, sekalipun seorang pengikut Kristus telah mati, sebenarnya dia tetap hidup di dalam persekutuan kekal dalam Tuhan. Prinsip ini yang harus dipegang oleh orang percaya, dan sesama orang percaya harus saling mengingatkan akan hal ini sehingga masing-masing dihiburkan (18). Nasihat Rasul Paulus itu menjadi jawaban bagi tangis dukacita yang tertumpah karena kematian. Sekarang memang tak lagi bisa bersama, tetapi kelak kita akan bersama lagi dalam persekutuan sempurna pada akhir zaman. Kalau ada kekhawatiran mengenai kondisi orang yang meninggal, ada jaminan bahwa orang yang meninggal dalam Yesus akan berkumpul bersama-sama dengan Yesus. Kebenaran ini kiranya terpatri dalam hati kita sebagai orang percaya sehingga kita terhibur di tengah dukacita. Yang secara duniawi telah mati, sebenarnya tetap hidup di dalam persekutuan kekal dalam Tuhan. Satu hal yang tak kalah penting adalah kesediaan untuk saling menghibur ketika kedukaan melanda. Persekutuan bukan sekadar ibadah atau doa. Persekutuan juga berarti kepedulian untuk memberikan penghiburan. Dengan demikian, duka yang mendalam tetap bisa ditanggung karena yang berduka tahu bahwa dia tidak sendirian. [KRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |