Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/04/28 |
|
Selasa, 28 April 2009
|
|
Judul: Perjanjian anugerah Latar belakang perjanjian ini adalah janji Allah kepada Abraham (Kej. 12:1-3), yang diteruskan turun temurun kepada keturunan Yakub (ayat 3). Dasar perjanjian itu adalah Allah sendiri yang telah bertindak menebus Israel (ayat 4). Perjanjian itu berisi pernyataan bahwa bangsa Israel akan menjadi harta kesayangan Tuhan (ayat 5), untuk tujuan mulia menjadi kerajaan (bersifat) keimaman dan bangsa yang kudus (ayat 6). Kepada Israel, Allah menuntut ketaatan penuh pada firman Tuhan dan setia menjaga perjanjian tersebut. Perjanjian Sinai bersifat anugerah sekaligus misioner. Bersifat anugerah karena Allah telah lebih dahulu menyatakan keselamatan kepada umat-Nya. Israel adalah milik Allah. Seperti tuan kepada hambanya, Allah memiliki hak untuk menuntut ketaatan mutlak umat Israel. Namun Allah ternyata mau mengikatkan diri-Nya untuk mengayomi mereka bahkan dengan menjanjikan berkat atas ketaatan mereka. Perjanjian ini juga bersifat misioner karena tujuan Israel dijadikan harta kesayangan Allah dari antara bangsa-bangsa lain adalah agar mereka menjangkau bangsa-bangsa tersebut. Israel dipanggil menjadi imam bagi bangsa-bangsa kafir untuk mengenal Allah sejati. Mereka juga dipanggil untuk menjalani kehidupan yang kudus sehingga menjadi contoh atau model hidup yang Tuhan inginkan terwujud pada bangsa-bangsa lain. Kita adalah milik Tuhan Yesus yang telah ditebus lewat pengurbanan-Nya di salib. Melalui darah-Nya yang dicucurkan, Ia mengantarai suatu perjanjian baru antara orang percaya dengan Allah (Luk. 22:20). Sungguh suatu anugerah besar bagi kita untuk menjadi milik Tuhan. Namun sama seperti umat Israel (band. 1Pet. 2:9), kita ditebus untuk suatu misi yang serupa, yaitu menjadi umat yang kudus dan yang membawa jiwa kepada Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |