Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/04/28 |
|
Minggu, 28 April 2019 (Minggu ke-1 sesudah Paskah)
|
|
Perbedaan memang dapat menimbulkan perselisihan, yang berujung perpecahan. Namun, jika kasih hadir pada masing-masing pihak, seberapa besar pun perbedaan akan dapat diatasi. Paulus menyampaikan pesan ini melalui suratnya kepada jemaat di Korintus. Paulus menasehati agar mereka jangan memperdebatkan siapa yang terhebat dalam karunia rohani. Paulus ingin menunjukkan hal yang lebih utama, yaitu kasih. Karunia-karunia rohani tidak berguna jika kasih tidak ada (2-3). Lagi pula, karunia rohani akan berakhir kala kita bertemu Bapa di surga. Akan tetapi, kasih akan terus ada. Kasih lebih penting daripada semua karunia rohani yang ada. Paulus kemudian menjelaskan pengertian kasih yang berasal dari Bapa. Kasih dalam pemahaman Paulus berbeda dengan keyakinan dunia. Kasih sejati bukan untuk memenuhi kepuasan diri, tetapi demi membawa kebaikan bagi orang lain. Kasih sejati tidaklah egois. Ia bahkan bersedia mengorbankan diri tanpa berharap mendapat balasan. Kasih yang demikian dapat terjadi jika jemaat belajar hidup seperti Kristus. Karunia rohani memang penting bagi pembangunan tubuh Kristus. Namun, jika karunia rohani tidak disertai kasih, maka semua akan sia-sia. Hasilnya bukan lagi kebaikan bagi tubuh Kristus. Sebaliknya, produk akhir hanya perselisihan dan perpecahan. Tuhan menginginkan kita mempraktikkan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Mengasihi adalah kata kerja. Ia bukan konsep semata. Bahasa kasih bukan lewat kata, tetapi lewat aksi nyata. Prinsip ini sangat ditekankan Paulus kepada umat gereja di Korintus. Kasih haruslah mengutamakan orang lain. Kasih sejati ini harus terus-menerus kita berikan kepada semua orang. Hanya dengan mempraktikkan kasih sejati inilah kita menunjukkan kepada dunia bahwa Kristus hidup. Orang mengenal Kristus karena kita mengomunikasikannya lewat karya kasih. Doa: Tuhan, tolong kami menjadi saksi-Mu yang menyatakan kasih sejati lewat aksi, supaya dunia boleh mengenal Engkau. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |