Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/04/28 |
|
Selasa, 28 April 2020 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Alkitab banyak berbicara tentang realitas iman dan peringatan untuk setia kepada-Nya. Mengapa perlu ada peringatan semacam ini? Bukankah dalam pimpinan Tuhan, kita tidak akan jatuh ke dalam pencobaan? Pimpinan Tuhan adalah sebuah relasi yang menuntut hubungan timbal balik. “Nasib buruk” yang dialami oleh bangsa Israel menciutkan iman mereka. Akibatnya, mereka bersungut-sungut kepada-Nya. Bahkan, beberapa orang dari mereka menjadi rakus sehingga mendatangkan murka Tuhan. Nas ini adalah catatan awal pemberontakan mereka terhadap Allah. Peristiwa pertama, api murka Tuhan menyala di antara mereka (1-3). Peristiwa kedua, Tuhan Allah menghadirkan kuasa-Nya dengan memberikan daging kepada mereka (4-23). Mengapa Tuhan menunjukkan dua sikap yang berbeda? Sejatinya, Allah tidak menoleransi pemberontakan. Dalam peristiwa pertama, bangsa Israel menyalahkan Tuhan atas nasib buruk mereka (1). Akibatnya, Tuhan murka. Kemurkaan itu untuk menegaskan pemahaman bahwa Allah yang berkuasa atas hidup mereka. Dalam peristiwa kedua, beberapa orang Israel membandingkan keadaan mereka ketika masih berada di Mesir (4-6). Bagi mereka, santapan daging lebih memikat daripada kebebasan di dalam pimpinan Tuhan. Kepada mereka, Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan membuktikan kesalahan dari keluhan mereka. Tuhan ingin menyatakan bahwa Ia mampu menghadirkan kuasa-Nya setiap saat. Kewajiban orang Israel hanya taat sebagai buah totalitas penyerahan diri kepada-Nya. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk diulurkan kepada umat-Nya (Yes. 59:1-2). Penghalang utama kita dalam menjalin relasi dengan Tuhan adalah dosa yang menyeret kita menjauh dari hadirat-Nya. Kita sendirilah yang Akibatnya, kita sulit melihat karya anugerah-Nya. Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk terus mengarahkan mata kepada-Nya, mengikuti setiap tuntunan-Nya, dan taat kepada pimpinan-Nya. [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |