Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/04/29 |
|
Minggu, 29 April 2007
|
|
Judul: Tulus dan peka Ketulusan seorang pemimpin terlihat saat kesulitan datang menerpa, apakah ia akan meninggalkan orang-orang yang dipimpinnya atau justru menemani dan menguatkan mereka. Baik Yeremia maupun Gedalya, keduanya membuktikan diri sebagai pemimpin yang tulus. Sebenarnya Yeremia mendapat kesempatan untuk memilih ikut ke Babel dan menikmati pemeliharaan dari raja Babel (4). Namun ia memilih tinggal bersama umat tersisa di Yerusalem. Kota itu sudah porak poranda, Bait Allah rata dengan tanah. Rakyat yang tertinggal di Yudea miskin dan sengsara. Namun Yeremia yang sadar bahwa semua ini adalah hukuman Allah atas keberdosaan umat, peka akan kebutuhan mereka sehingga ia mendampingi mereka agar bisa bertobat dan bangkit kembali. Gedalya memang diangkat oleh Nebukadnezar untuk memimpin sisa-sisa Israel di Yudea (7). Namun ia melakukannya dengan hati yang tulus karena ia mengasihi rakyatnya. Ia menjanjikan kesejahteraan bagi mereka, tentu dengan syarat agar mereka tunduk dan takluk pada Babel, sesuai dengan kehendak Allah atas mereka (9). Sikapnya yang tulus ditanggapi positif oleh banyak orang. Mereka datang berhimpun dan bersama-sama bertekad membangun kembali kehidupan umat dari serpihan-serpihan masa lalu. Sayang, ketulusan Gedalya tidak dibarengi dengan kepekaan akan kemungkinan adanya ketidakpuasan di antara orang-orang yang bergabung dengannya. Kisikan dari Yohanan akan adanya orang yang akan berkhianat, ditepis begitu saja oleh Gedalya. Akibatnya fatal (41:2). Tulus dan peka adalah dua karakter yang harus dimiliki oleh para hamba Tuhan. Dengan ketulusan, kita yang melayani Tuhan, berbagi hati dengan orang-orang yang kita layani. Dengan kepekaan yang dari Tuhan, kita yang melayani Tuhan, menolong mereka sesuai kebutuhan masing-masing. Renungkan: Hanya dekat dengan Tuhan kita bisa mengasihi dan melayani dengan sungguh dan tepat sasaran.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |