Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/04/29 |
|
Rabu, 29 April 2009
|
|
Judul: Allah yang kudus Penyataan Tuhan ditujukan untuk dua hal penting. Pertama, supaya umat Israel mengenal sungguh-sungguh siapa Allah yang kepada-Nya umat diikat dalam perjanjian. Itu sebabnya, sebelum Tuhan menyatakan diri-Nya kepada mereka, mereka perlu mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Mereka disuruh menguduskan diri dengan menjaga kebersihan tubuh (ayat 10, 14) dan tidak bersetubuh (ayat 15). Bukan berarti bahwa tindak persetubuhan merupakan dosa, melainkan supaya tubuh tidak dinajiskan oleh cairan yang keluar sebagai akibat tindakan persetubuhan tersebut (lih. Im. 15). Mereka harus menjaga diri untuk tidak menyentuh apalagi mendaki gunung Sinai karena Allah hendak menyatakan diri-Nya di situ (ayat 12-13). Intinya Allah yang kudus tidak boleh dihampiri secara sembarangan. Kedua, supaya umat Israel melihat bahwa Musa adalah orang yang Tuhan pilih sebagai pengantara Allah untuk berbicara dan mengajar mereka mengenai esensi perjanjian Sinai (ayat 9). Hal ini penting karena Musalah yang akan menerima Taurat dan penjabaran detailnya untuk selanjutnya ia ajarkan kepada segenap umat Israel. Ini adalah hak prerogatif Allah dalam memilih hamba-Nya dan semua umat harus menerima penetapan Allah tersebut. Di dalam Kristus, tidak ada lagi jurang pemisah antara manusia dengan Allah. Sayang, kadang kita memperlakukan Allah dengan sembarangan. Dia tetap Allah yang kekudusan-Nya tidak boleh disepelekan. Mari periksa sikap ibadah kita. Adakah sikap hormat dan khidmat dalam ibadah? Atau malah kita memikirkan dan melakukan hal lain, bercakap-cakap misalnya. Motivasi kita beribadah pun harus diperiksa ulang, apakah karena Dia yang layak disembah atau sebenarnya kita sedang mengharapkan berkat-Nya semata.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |