Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/04/29 |
|
Jumat, 29 April 2011
|
|
Judul: Harapan di tengah krisis Dalam nats hari ini, kita menemukan penyebutan nama Nuh untuk pertama kalinya. Ketika orang tuanya memberi nama Nuh, mereka memiliki harapan bahwa anaknya kelak akan menjadi pribadi yang mendapatkan berkat lebih dari generasinya, yaitu "akan memberikan penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh Tuhan’. Dari pernyataan ini, terkandung dua pesan atau harapan penting dari Lamekh. Pertama, Lamekh komplain terhadap kondisi yang sangat mengerikan atas seluruh umat manusia. Dengan masuknya dosa dan kutukan yang mengikutinya, kondisi umat manusia menjadi sangat mengerikan. Kehidupan kita berada di dalam perbudakan, sehingga seluruh waktu yang ada dipenuhi dengan kerja keras terus menerus. Karena Allah telah mengutuk bumi, maka setiap manusia harus merasakan sakit dan berjerih lelah untuk mengusahakan bumi. Kedua, adanya harapan baru atas kelahiran anaknya, yaitu "akan memberikan penghiburan dalam pekerjaan kita’. Harapan tersebut bukan hanya sekadar harapan atau impian yang dimiliki oleh orang tua terhadap anak-anaknya, tetapi sebuah kemampuan dalam menangkap dan mengharapkan sesuatu yang lebih lagi. Lamekh mempunyai harapan bahwa kelak anaknya akan menjadi jawaban bagi generasi dimasanya. Ditengah keras dan susahnya kondisi hidup, Lamekh menaruh harapan pada Nuh, anaknya. Lalu kepada siapakah kita, yang hidup di zaman ini, harus menjangkarkan pengharapan kita? Kepada siapakah kita mengharapkan penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah ini? Hanya kepada Yesus. Dia berfirman "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |