Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/04/29 |
|
Senin, 29 April 2019 (Minggu ke-1 sesudah Paskah)
|
|
Manusia gemar dengan status dan kemampuan. Ketika mendapatkan kedua hal ini, kita merasa dapat melakukan segalanya. Namun ini bukan keinginan Allah ketika Ia memberikan karunia rohani. Rasul Paulus menekankan hakikat dasar dari karunia, yaitu keserupaan dengan Kristus. Seharusnya, hakikat ini hadir dalam persekutuan jemaat di Korintus. Ironisnya, yang terjadi malah sebaliknya. Mereka giat mengejar karunia rohani, namun melalaikan kasih. Padahal, kasih merupakan inti kekristenan (1). Inilah alasan Paulus menyarankan kepada jemaat Korintus agar mengusahakan karunia bernubuat. Karunia ini berguna untuk menolong dan membangun orang lain (3). Rasul Paulus sedang mengoreksi jemaat Korintus. Kesalahan mereka fatal. Mereka sudah meninggalkan Kristus demi karunia-karunia spektakuler. Alih-alih melayani sesama, mereka malah sibuk dengan kepentingan sendiri. Untuk itulah, Paulus terus memberi penekanan kepada karunia yang berguna bagi orang lain (6). Bukan berarti Paulus menolak rupa-rupa karunia. Penekanan ini dilakukannya karena situasi jemaat di Korintus semakin individualis. Karunia rohani adalah wahana yang dipakai Allah supaya setiap orang percaya menjadi pemberita kebenaran. Fungsi utamanya adalah untuk menggenapi rencana Allah bagi dunia. Dalam setiap karunia, terselip tugas besar, yaitu mengemban mandat ilahi. Tanggung jawab selalu menuntut kerelaan, komitmen, dan pengorbanan. Apalah arti semua karunia hebat nan fenomenal jika orang lain tidak dibangun olehnya (17). Paulus tidak anti pada karunia rohani. Ia ingin mengingatkan bahwa karunia diberikan bukan tanpa alasan. Ada kepentingan Allah di balik semua karunia rohani. Oleh karena itu, kita membutuhkan pertolongan Allah agar memakai karunia rohani secara efektif. Semuanya harus terpusat pada kepentingan Kerajaan Allah semata. Doa: Tuhan, tolong kami menggunakan karunia yang Engkau berikan dengan hati yang bersih untuk memberkati sesama, demi kemuliaan nama-Mu semata. [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |