Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/04/30 |
|
Kamis, 30 April 2015
|
|
Judul: Kemenangan dan hukuman Di balik semua itu, penyertaan Allah tetap mereka alami. Dahulu mereka kalah di Horma (14:39-45) karena berjuang sendirian. Kini mereka menang di tempat yang sama setelah berdoa kepada Tuhan (21:1-3). Ini sekaligus merupakan bukti perkenan Tuhan kembali kepada mereka. Namun, penyakit lama mereka kambuh. Mereka di sini bukan hanya generasi pertama yang sedang habis, tetapi juga generasi kedua, yang sedang dipersiapkan ke tanah perjanjian. Mereka tidak sabar dan mulai melawan Allah dan Musa di tengah keluh kesah mereka atas makanan dan minuman. Peristiwa ular tembaga menjadi peringatan keras untuk mereka kelak bahwa bersandar mutlak kepada Tuhan adalah kunci agar mereka bisa merasakan pemeliharaan Tuhan. Demikian perjalanan dilanjutkan, pemeliharaan Tuhan dialami dan dirasakan. Baik dengan pemberian air minum oleh Tuhan kepada mereka (16) maupun dengan pemberian kemenangan perang melawan kerajaan-kerajaan musuh Hesybon dengan raja Sihon dan Basan dengan raja Og. Kadang kita tidak sadar kehidupan rohani kita sedang turun, meski tanda-tanda itu nyata seperti suka berkeluh kesah, membanding-bandingkan masa lalu dan masa kini, dan kompromi terhadap dosa. Kita harus waspada karena mundurnya kerohanian kadang tersamar dan sangat manusiawi. Sama seperti orang Israel yang harus melihat kepada ular tembaga agar dapat hidup, maka kita pun harus melihat kepada Kristus yang tersalib bagi kita. Melalui penderitaan di kayu salib segala kelemahan kita telah ditanggung-Nya. Maka seharusnya jangan menyerah pada kelemahan manusiawi kita. Kristus telah menyelesaikan semua di atas kayu salib. Ini harus menjadi kekuatan dan kemenangan kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |