Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/04/30 |
|
Sabtu, 30 April 2022 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)
|
|
Ada tiga ungkapan yang sering disebut ajaib, yaitu "terima kasih", "maaf", dan "tolong". Ketiganya dipercaya sebagai kata-kata penting dalam pergaulan. Sayangnya, tidak semua orang bisa begitu mudah mengucapkan ketiga kata itu, terlebih ketika merasa diri lebih tinggi daripada orang lain. Di akhir suratnya, Rasul Paulus menuliskan doa bagi jemaat yang menerima suratnya itu (23-24). Selain itu, Rasul Paulus memohon supaya jemaat mendoakan dirinya dan teman-teman sepelayanannya (25), menyampaikan salam kepada saudara-saudara dengan cium kudus (26), dan membacakan surat itu kepada semua saudara (27). Rasul Paulus, seorang yang berkarisma dan dihormati oleh jemaat, memohon kepada jemaat yang dikiriminya surat. Hal ini menunjukkan kerendahan hati Rasul Paulus. Dia tidak merasa diri lebih tinggi atau lebih hebat daripada jemaat yang diajar dan dinasihati olehnya. Dia memohon supaya didoakan karena mengakui bahwa doa-doa jemaat sangat berharga bagi dia dan teman-teman. Dia memohon supaya salamnya disampaikan kepada saudara-saudara yang lain karena sadar bahwa dia terbatas, tidak bisa menjangkau atau menyebutkan nama semua orang. Dia memohon supaya surat itu dibacakan, bahkan dengan kata-kata: "Demi nama Tuhan, aku minta dengan sangat ..." karena mengakui bahwa jemaat memiliki otoritas atas tindakan yang mereka lakukan. Rasul Paulus tak bisa memaksa, hanya memohon. Semua hal itu mengajarkan kerendahan hati kepada kita sekalian. Seberapa pintar, kaya, atau tingginya kedudukan kita di mata manusia, di hadapan Tuhan, kita dan sesama adalah setara. Dengan demikian, tak ada hak untuk memerintah orang lain agar menuruti kata-kata kita. Sebaliknya, tak ada yang salah untuk memohon, termasuk meminta tolong kepada orang lain, ketika kita tak mampu melakukan sesuatu. Dengan memohon, kita mengakui kesetaraan antarsesama. Kita pun mengakui otoritas mereka terhadap tindakan yang dipilih. Jadi, setiap kali diperlukan, janganlah ragu untuk berkata: "Kumohon ..." [KRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |