Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/05/01 |
|
Minggu, 1 Mei 2011
|
|
Judul: Tuhan warisanku Pemazmur sudah melewati persimpangan jalan. Ia sudah memilih jalan yang ia harus tempuh. Suatu pilihan yang tepat, menurut keyakinan pemazmur karena ia tahu bahwa Tuhan, yang jalannya ia pilih, adalah Tuhan yang baik (2). Tuhan jauh lebih penting daripada segala berkat-Nya. Bagi pemazmur, mendapat warisan Tuhan jauh lebih berharga daripada tanah warisan yang diperoleh suku-suku Israel setelah mengalahkan tanah Kanaan (5-6; lihat Kitab Yosua). Pemazmur juga melihat kebaikan Tuhan yang dialami orang-orang kudus, yang memberikan kesukaan bagi dirinya (3). Memilih Tuhan berarti memilih jalan kehidupan (10-11). Ada kepastian hidup yang tidak sia-sia. Hal ini kontras dengan kesia-siaan yang dialami orang-orang yang mengikuti allah lain (4). Oleh karena pilihannya itu, pemazmur bertekad memuji Tuhan (7) dan bersandar penuh kepada-Nya (1, 8). Tuhan sudah berjanji dan Ia menepatinya. Ia berkuasa untuk memastikan pemeliharaan-Nya terhadap orang yang memilih Dia. Godaan untuk memilih jalan yang ditawarkan dunia ini akan selalu ada. Akan sangat terasa saat kita tidak dekat dengan Tuhan, terlebih bila masalah seakan tak habis-habisnya menerpa hidup kita. Saat seperti itu, ingatlah akan Tuhan Yesus. Bersama Dia, kita dapat yakin bahwa jalan yang kita pilih tidaklah keliru. Karya salib dan kebangkitan-Nya adalah kepastian pengampunan dosa dan hidup kekal bersama Dia. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |