Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/05/03 |
|
Rabu, 3 Mei 2006
|
|
Judul: Tabut perjanjian Perabotan pertama kemah suci yang dibuat adalah tabut perjanjian. Sama seperti petunjuk yang diberikan pada Kel. 25:10-22, demikian tabut tersebut dibuat. Tabut perjanjian adalah perabotan utama dari kemah suci karena tabut dan tutup pendamaiannya yang berhiaskan dua kerub emas itu (ayat 37:1-2, 6-7) melambangkan takhta Allah. Jadi, penataan kemah suci dengan ruang mahakudus yang berisikan tabut perjanjian itu menggambarkan penataan sebuah istana bagi Allah. Allah bersemayam di istana mulia-Nya, di pusat perkemahan Israel, duduk di atas takhta-Nya di ruang mahakudus untuk memerintah Israel sebagai raja mereka. Tabut yang melambangkan takhta Allah tersebut akan menjadi tempat penyimpanan dua loh batu yang berisikan sepuluh perintah Allah (Kel. 25:21). Ini mengisyaratkan bahwa janji Allah untuk memelihara umat-Nya berdasarkan ikatan Perjanjian Sinai tidak mungkin dibatalkan karena Allah sendiri yang menjaminnya. Pada saat yang sama hal itu juga menegaskan kepada umat bahwa mereka tidak boleh berdalih sedikit pun untuk tidak menaati kesepuluh prinsip moral Ilahi tersebut karena sifat kekekalannya dan merupakan kehendak Allah bagi mereka. Jauh melampaui kemah suci dan tabut perjanjian yang melambangkan istana dan takhta Allah yang hadir di tengah-tengah umat-Nya, Allah hadir dalam kepenuhan kemuliaan-Nya dalam diri dan pelayanan Tuhan Yesus. Seluruh kepenuhan Allah diam di dalam Kristus (Kol. 1:19). Berarti kehadiran Kristus dalam hidup orang-orang percaya menjadi jaminan akan kepastian keselamatan dan pemeliharaan Allah atas mereka. Sekaligus hal itu menjadi dasar bagi setiap anak-Nya untuk memelihara hidup suci seturut karakter kudus Allah dan sesuai dengan kehendak-Nya. Seberapa seriuskah kita memelihara hidup kudus dan benar di hadapan Allah? Responsku: _________________________________________________
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |