Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/05/03 |
|
Jumat, 3 Mei 2024 (Minggu ke-5 sesudah Paskah)
|
|
Pada dasarnya pujian akan mudah keluar dari mulut kita ketika hidup kita berjalan lancar. Lalu, bagaimana jika hidup kita tidak baik-baik saja, bahkan berada dalam pergumulan dan penderitaan? Apakah kita tetap memuji dan memasyhurkan nama-Nya? Puji-pujian kepada Tuhan yang disampaikan oleh Daud tidak dapat dilepaskan dari konteksnya, yaitu seruan Daud di tengah penderitaan yang hebat dalam hidupnya. Dalam penderitaannya terlihat seolah-olah Tuhan meninggalkan Daud. Namun, pergumulan dan penderitaan tak membuat Daud putus asa dan menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, dalam perikop yang kita baca hari ini, Daud memuji dan memasyhurkan nama Tuhan (23). Alasannya sangat gamblang, yaitu karena Tuhan tidak memandang hina penderitaannya, tidak menyembunyikan kehadiran-Nya, dan mendengarkan seruannya (25). Ini jawaban dari pertanyaan retorik yang disampaikan oleh Daud sebelumnya (lih. Mzm. 22:2). Tuhan tak pernah meninggalkan Daud di tengah penderitaan karena Ia Allah yang peduli. Oleh karena pertolongan Tuhan yang dahsyat, Daud bersaksi di hadapan publik, yaitu jemaat Tuhan (23, 26). Di sini Daud tidak sekadar menyanyi dan memberikan persembahan, tetapi ia menceritakan kuasa Tuhan yang nyata dalam hidupnya kepada orang banyak. Tujuannya adalah supaya orang-orang yang mendengar kesaksiannya juga memuji Tuhan, mulai dari umat yang takut akan Tuhan (24), sampai semua bangsa di segala ujung bumi (28), bahkan orang-orang sombong yang tidak mengenal Allah (30). Dari pengalaman Daud ini, kita yakin bahwa tidak ada satu hal pun yang dapat menghalangi dan menjauhkan kita dari Tuhan. Penderitaan kita tidak membuat Tuhan menjauh dan meninggalkan kita. Justru sering kali kita mengalami kehadiran Tuhan di tengah penderitaan yang kita hadapi. Oleh karena itu, seberat apa pun persoalan yang Saudara hadapi saat ini, tetaplah memuji dan bersyukur kepada Tuhan. Ceritakanlah betapa Ia patut dimasyhurkan. [ABL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |