Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/05/04 |
|
Senin, 4 Mei 2009
|
|
Judul: Jangan sampai ketinggalan berita Injil adalah berita tentang kasih dan kebenaran Allah. Hidup manusia berdosa akan berujung pada kebinasaan karena dosa membuat manusia berada di bawah murka Allah. Siapakah yang dapat menyelamatkan? Tak ada! Allah sendi-rilah, yang dalam kasih karunia-Nya kemudian mengutus Anak Tunggal-Nya untuk menyelamatkan manusia. Hanya bila manusia mau beriman kepada Anak-Nya itu, barulah manusia bisa diselamatkan. Inilah yang dinyatakan Injil. Jadi Injil adalah kabar baik karena memimpin setiap orang ke dalam persekutuan yang benar dengan Allah. Mereka yang termasuk di dalamnya adalah mereka yang mau mengimani tindakan penyelamatan Allah melalui Kristus (band. 1Yoh. 2:2). Tak ada batas ras, tak ada batasan wilayah. Semua orang yang mau beriman kepada Kristus, akan menerima status dibenarkan dan akan hidup. Berita itulah yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Roma dengan hasrat yang begitu dalam (ayat 15). Ia memang telah dipanggil untuk itu (ayat 1). Namun di sisi lain, hasrat itu didorong oleh keyakinannya yang kokoh akan Injil bahwa Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (ayat 16). Bagaimana dengan kita? Jika kita tahu bahwa Injil berkuasa menyelamatkan orang, tidakkah hati kita tergerak untuk memberitakannya agar orang lain pun diselamatkan? Bila kita berdiam diri saja dan tidak mau berbagi berita sukacita itu, berarti kita telah mencuri kesempatan orang lain untuk mendengar kabar baik itu dan kemudian menerima keselamatan dari Allah. Karena itu jangan biarkan seorang pun ketinggalan berita. Kabarkanlah!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |