Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/05/04 |
|
Selasa, 4 Mei 2010
|
|
Judul: Allahku, hakim yang adil Syukur, bukan demikian Hakim Adil yang pemazmur percayai. Pemazmur telah mengalami bagaimana Tuhan membela dia dari serangan keji orang fasik yang mencoba menghancurkan dia (16-23). Pemazmur berani berseru kepada Tuhan agar keadilan-Nya kembali ditegakkan saat kejahatan merajalela di tengah-tengah umat-Nya (4-7). Pemazmur yakin bahwa tidak ada dosa dan kejahatan orang fasik yang tersembunyi di hadapan Tuhan (11). Tuhan pasti akan menghukum dan membinasakan mereka serta memulihkan umat-Nya dari penderitaan akibat ulah orang-orang jahat. Di sisi lain pemazmur yakin bahwa penderitaan yang Tuhan izinkan terjadi pada umat-Nya lewat tangan-tangan jahat adalah bagian dari pendidikan dan disiplin Tuhan atas mereka (12-15). Justru melalui masalah, umat Tuhan diingatkan untuk kembali setia kepada firman- Nya. Semakin mereka berpaut pada kehendak-Nya, semakin pula mereka menegakkan keadilan. Maka keadilan Tuhan ditegakkan baik dengan cara menghukum mereka yang bersalah maupun dengan cara umat Tuhan menegakkan yang benar dan menyingkirkan yang salah! Berharap keadilan pada tangan manusia, sekalipun mereka yang berjabatan dan berotoritas tinggi, hanya akan mendatangkan rasa kecewa, frustasi, dan apatis. Namun berharap pada Tuhan niscaya tidak akan mengecewakan. Pada waktunya orang jahat akan menuai hasilnya yang membinasakan. Namun sementara menunggu waktu Tuhan, panggilan untuk kita adalah menjadi orang yang taat hukum, menegakkan keadilan di sekeliling kita, dan membela mereka yang tertindas!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |