Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/05/04 |
|
Rabu, 4 Mei 2016 (Minggu Paskah ke-6)
|
|
Umat Israel adalah anak TUHAN Allah. Mereka dipilih menjadi umat yang kudus dan menjadi kesayangan-Nya (1-2). Mereka tidak boleh hidup mengikuti perilaku, kebiasaan, dan pola pikir bangsa-bangsa lain, apalagi beribadah kepada allah asing. Ketika ada seseorang yang meninggal, orang-orang Israel tidak perlu berdukacita seperti masyarakat Kanaan yang menoreh-noreh diri atau menggundul rambut di atas dahi mereka (1, band. Im. 19:28, 21:5). Hal itu merupakan kultus penduduk Kanaan yang berbakti kepada orang mati dengan menggambarkan sesuatu pada tubuhnya sebagai penyerahan kepada dewa (Im. 19:27; 1 Raja 18:28; Yeh. 8:14). Orang-orang Israel harus menjauhi diri dari orang-orang mati sesuai dengan aturan kenajisan dan pentahiran yang Tuhan berikan (21:1, 2). Kekudusan bagi orang Israel juga menyangkut hal sehari-hari seperti makanan. Binatang-binatang yang boleh mereka makan hanyalah setiap binatang berkaki empat yang berkuku belah dan memamah biak di antara binatang-binatang berkaki empat (3-8). Mereka bukan hanya dilarang makan bahkan tidak boleh terkena bangkainya. Hal ini menyangkut konsep kekudusan dan juga kesehatan. Adalah berbahaya memakan binatang yang telah menjadi bangkai. Mereka boleh memakan segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, tetapi yang tidak bersirip dan tidak bersisik haram. Demikian pula beberapa jenis burung serta segala binatang mengeriap yang bersayap tidak boleh dimakan. Mereka juga dilarang memakan bangkai dan anak kambing yang masih terlalu kecil (9-21). Beberapa jenis binatang yang dilarang dikonsumsi diasosiakan sebagai "makhluk" bagi orang-orang yang tidak percaya pada masa itu. Selain itu, menurut penelitian semua jenis binatang yang dilarang itu memang memiliki persentase toksin (racun) yang kandungannya jauh lebih tinggi dari yang diizinkan untuk dikonsumsi manusia. Orang percaya juga disebut sebagai anak-anak Allah yang telah dipilih dan dikuduskan-Nya. Hiduplah dalam kekudusan dan tak bercacat di hadapan-Nya dalam segala hal. [TNT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |