Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/05/06 |
|
Rabu, 6 Mei 2009
|
|
Judul: Penghakiman Allah Paulus mengatakan bahwa orang dihakimi berdasarkan ukuran yang dia buat sendiri (ayat 1). Mengapa demikian? Orang biasanya memandang diri sendiri benar dan senang menghakimi orang lain. Maka ukuran yang dipakai untuk menghakimi orang lain itulah yang akan dipakai Tuhan untuk menghakimi manusia. Orang juga dihakimi berdasarkan perbuatannya (ayat 5-10). Perbuatan seseorang menunjukkan imannya, maka atas dasar itulah dia dihakimi. Selain itu orang dihakimi berdasarkan penyataan Ilahi yang dia ketahui atau pahami (ayat 12). Misalnya orang Yahudi. Mereka memiliki Hukum Taurat. Maka mereka akan dihakimi berdasarkan Hukum Taurat. Sementara bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki Hukum Taurat tidak akan dihakimi berdasarkan Hukum tersebut. Dengan demikian tiap orang akan dihakimi secara adil. Dalam menghakimi, Allah tidak pandang bulu (ayat 11). Ia tidak pernah menganakemaskan siapapun. Walau orang Yahudi merasa diri istimewa sebagai bangsa pilihan dan keturunan Abraham, mereka tidak bisa menuntut perlakuan istimewa dari Allah karena hal itu. Tidak ada seorang pun yang masuk surga hanya karena Abraham adalah bapaknya. Penghakiman bukan hanya menyangkut hukuman bagi yang bersalah (ayat 8-9), tetapi juga imbalan bagi yang berbuat baik (ayat 7, 10). Kita memang diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi ketika kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah, pasti kita akan berusaha menyenangkan Dia dengan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Kita tidak bisa main-main dengan penghakiman Allah. Suatu saat waktunya akan tiba. Bila terasa begitu lama, bukan untuk membiarkan orang punya lebih banyak waktu untuk berbuat dosa melainkan agar orang punya kesempatan untuk bertobat. Orang yang mengeraskan hati dan tidak mau bertobat akan menuai murka Allah pada saatnya kelak.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |