Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/05/06 |
|
Senin, 6 Mei 2019 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)
|
|
Setiap orang pasti pernah mempunyai permintaan. Hal ini manusiawi, wajar, dan mungkin akan berlangsung sepanjang umur hidup manusia. Terlebih, kita akan mengkhususkan permintaan seseorang yang akan menjemput ajalnya. Sifat dari permohonan ini adalah penting. Orang biasa menyebut permintaan terakhir ini sebagai wasiat. Rasul Paulus mempunyai permintaan kepada Jemaat di Korintus. Pertama, ia meminta agar warga jemaat Korintus bersedia menerima para pemberita Injil yang akan datang kepada mereka. Bukan sekadar menerima, Rasul Paulus memohon agar mereka diperlakukan dengan ramah. Rasul Paulus meminta kepada mereka agar menerima Timotius tanpa ia merasa takut. Mereka harus menghargai Timotius. Mereka juga diminta untuk menerima Stefanus, Fortunatus, dan Akhaikus. Selain itu, Rasul Paulus juga meminta agar mereka tetap berjaga-jaga dan teguh dalam iman. Sekilas, permintaan itu tampak biasa. Namun, jika dicermati, permintaan Rasul Paulus bukan sekadar permintaan biasa. Rasul Paulus tahu betul apa permintaannya. Ia juga tahu betul bahwa warga jemaat Korintus dapat memenuhi permintaannya. Dari kisah ini, kita dapat belajar satu hal. Ketika meminta sesuatu, kepada siapa pun, kita harus tahu apa yang kita minta, tidak asal meminta. Mengetahui apa yang akan kita minta menjadikan permintaan kita jelas. Sikap ini juga menghindarkan kita dari sikap meminta-minta. "Tidak adil untuk meminta kepada orang lain apa yang tidak ingin Anda lakukan sendiri, " kata Eleanor Roosevelt, istri dari Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt (1882-1945). Kita harus adil sejak dalam pikiran ketika mengajukan permintaan kepada orang lain. Pada sisi lain, ketika ada orang yang meminta kepada kita, pertimbangkanlah permintaannya. Sedapat-dapatnya, kita wajib melakukan apa yang mereka minta dengan baik. Doa: Tuhan, berikanlah hikmat-Mu untuk meminta dan kekuatan untuk menjawab permintaan-Mu. [JCP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |