Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/05/07 |
|
Minggu, 7 Mei 2023 (Minggu ke-5 sesudah Paskah)
|
|
Allah kita ialah Allah Yang Mahatahu. Ia tahu bahwa suatu saat Israel akan memberontak. Setelah ditinggalkan oleh Musa, mereka akan terpengaruh oleh penyembahan bangsa lain sehingga mereka akan meninggalkan Tuhan. Akibatnya, Tuhan akan menyembunyikan wajah-Nya dari mereka dan mereka akan mengalami penderitaan (16-18). Oleh sebab itu, Tuhan memerintahkan Musa untuk menulis sebuah nyanyian dan mengajarkannya kepada orang Israel. Nyanyian ini menjadi pengingat sekaligus saksi bahwa jika suatu saat mereka hidup dalam pembuangan dan penderitaan, itu semua terjadi semata-mata karena mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada allah asing (19-21). Hukuman yang mereka dapatkan adalah akibat dari ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Melalui nyanyian ini, mereka dan anak cucu mereka akan menyadari bahwa sesungguhnya mereka telah berdosa kepada Tuhan. Melalui peristiwa ini kita melihat bahwa nyanyian rohani bukanlah sekadar pemanis suasana dalam ibadah. Nyanyian rohani adalah sarana pengajaran di dalam kehidupan orang percaya. Nyanyian rohani dapat membawa kita bersyukur dan makin beriman kepada Tuhan dalam berbagai situasi hidup. Nyanyian rohani juga bisa menjadi alat untuk menegur kita dan pengingat bagi kita untuk senantiasa hidup seturut kehendak-Nya. Bagaimana kita menilai nyanyian rohani dalam ibadah? Apakah kita menganggapnya sebagai bagian yang kurang penting sehingga kita melewatkannya dengan datang terlambat atau melakukan kesibukan lain? Ataukah, kita menganggapnya serius sehingga kita menyanyikan syairnya dengan khusyuk hingga bagian ini selesai? Mari kita belajar melihat nyanyian rohani sebagai bagian yang penting dalam ibadah, sama seperti pemberitaan firman Tuhan. Kumandangkanlah setiap nyanyian rohani dengan sikap hormat dan hati yang diarahkan kepada Tuhan. Maka, Ia akan memakai nyanyian itu untuk menguatkan kita dalam membangun kehidupan rohani kita. [STG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |