Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/05/08 |
|
Selasa, 8 Mei 2007
|
|
Judul: Sembah siapa? Mengapa? Karena pengaruh kemajuan ilmu, teknologi, dan berbagai kemakmuran yang orang bisa capai, penyembahan kepada Allah dan ketaatan pada kehendak-Nya makin sering diabaikan orang. Mazmur ini dengan indah sekali menyadarkan umat, siapakah sesungguhnya yang harus kita sembah, juga disertai dengan alasan-alasan yang jelas. Tujuh kali nama Tuhan disebut (1-4) di awal mazmur ini, sehingga jelas Allah saja yang layak disembah. Semua hamba-hamba-Nya pun harus menyembah Dia. Mengapa umat harus menjunjung dan memusatkan Tuhan dalam hidup? Karena Ia telah memilih dan menjadikan umat sebagai milik-Nya (4). Ia juga berdaulat, berotoritas, dan berkuasa mewujudkan rencana-rencana-Nya yang baik bagi umat (6). Demi umat, Allah telah menaklukkan semua yang merintangi rencana-Nya dan yang dapat membahayakan umat pilihan-Nya (8-12). Segala anasir alam semesta dan semua kuasa ilah bangsa-bangsa lain tunduk, sebab mereka tidak berarti dan tidak berdaya di hadapan Allah (15-17). Ia yang telah memilih, mewujudkan penyelamatan dengan dahsyat, juga terus setia memelihara umat dari generasi ke generasi (13-14). Mengabaikan penyembahan kepada Allah selalu melahirkan penyembahan kepada berhala. Jangan Anda beranggapan bahwa anjuran dan tamparan mazmur ini hanya berlaku bagi Israel, yang selalu tergoda oleh berhala-berhala dan ilah-ilah kafir. Bukankah kita pun sering tidak bersungguh-sungguh dalam beribadah? Bukankah kita sering tidak konsisten mengutamakan Allah dan menjunjung Dia dalam pekerjaan, studi, bisnis, atau pergaulan kita? Bukankah dalam menikmati hidup, kita lebih menganggap berarti hal-hal seperti kekayaan, hiburan, dlsb? Sadarilah bahwa Tuhan tidak ingin hidup kita jadi sia-sia. Ingatlah bahwa kita kini adalah imamat rajani, umat kepunyaan Allah sendiri (19-21, band. 1Ptr. 2:9-10). Renungkan: Hargai dan syukuri Allah dan segala kebaikan-Nya, maka Anda akan luput dari godaan berhala zaman ini.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |