Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/05/08 |
|
Minggu, 8 Mei 2011
|
|
Judul: Tuhan pembela kebenaran Pemazmur yakin dirinya berada di pihak yang benar, oleh karena itu ia bersedia diperiksa lebih dahulu (3-5). Hakim yang adil pasti tidak akan tertipu oleh pengadu-pengadu palsu. Kalau ada dosa yang pemazmur telah lakukan, pasti Tuhan tahu. Lagi pula permohonan pembelaannya pasti sia-sia! Maka dengan keyakinan penuh, pemazmur memohon agar Tuhan menjawab sesuai kasih setia-Nya (6-8). Pemazmur yakin bahwa di hadapan Tuhan ia bagaikan biji mata yang berharga. Kini pemazmur mengarahkan kepada musuh-musuhnya. Pemazmur memaparkan kejahatan mereka. Mereka mengancam hendak membinasakan dirinya (9-12). Sesuai keadilan Tuhan, pemazmur mengharapkan Tuhan memberi hukuman setimpal. Ayat 14b memang agak sedikit susah diterjemahkan. Ada dua kemungkinan arti. Pertama, 'mereka' menunjuk kepada orang-orang benar. Pemazmur minta tangan Tuhan menghukum orang dunia dan memberkati orang benar. Kedua, 'mereka' menunjuk kepada orang jahat. Artinya supaya Tuhan membiarkan mereka 'menikmati' jerih lelah kejahatan mereka bersama anak cucu mereka, tetapi tanpa penyertaan atau perkenan Tuhan. Mungkinkah mereka benar-benar bisa menikmatinya? "Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta ..., jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah" (Luk. 12:21). Kita hendaknya tidak terlalu memusingkan orang yang tidak kenal Tuhan, meski hidup mereka terlihat aman-aman saja bahkan makmur. Tak perlu iri atau merasa tidak adil. Yang penting kita sendiri harus hidup benar di hadapan Tuhan. Pada waktu-Nya kelak Tuhan akan menyatakan kita benar! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |