Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/05/08 |
|
Jumat, 8 Mei 2020 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Pemberontakan merupakan tindakan tidak terpuji. Ada banyak alasan mengapa seseorang atau sekelompok orang memberontak. Dari bacaan kita, pemberontakan terjadi karena dua motif utama. Pertama, pemberontakan yang dilakukan oleh Korah dan 250 pemimpin umat (1-2). Mereka tidak suka dengan kepemimpinan Musa dan Harun. Alasannya, mereka tidak puas dengan posisi dan jabatan mereka sebagai pengurus perabot kemah pertemuan (4:1-20). Mereka sangat berambisi untuk meraih jabatan imam. Hal ini membuat mereka iri hati dan cemburu, lalu menuduh Musa dan Harun meninggikan diri (3). Kedua, pemberontakan Datan dan Abiram terhadap Musa (12). Mereka kecewa terhadap Allah yang sampai saat itu tidak menepati janji-Nya. Perasaan kecewa itu mereka lampiaskan kepada Musa. Dalam kemarahan, mereka berdua memfitnah Musa berencana membinasakan seluruh orang Israel (13-14). Sepintas kita hanya melihat mereka memberontak terhadap Musa dan Harun. Padahal, secara tidak langsung mereka memberontak terhadap Allah. Sebab Allah yang mengutus Musa dan Harun untuk memimpin mereka. Mereka tidak mau tunduk dan taat kepada Allah, melainkan memaksakan ambisi dan keinginan hati sendiri. Terkadang kita suka melakukan hal yang dilakukan Korah, Datan, dan Abiram. Kita memberontak terhadap pemimpin gereja karena keputusan dan cara mereka memimpin. Kita sering memprotes dan mengeluh, bahkan berpikir negatif tentang para pemimpin gereja. Tidak sedikit dari kita yang diam-diam membangkang terhadap peraturan gereja. Kita lebih menyoroti sisi negatif para pemimpin gereja sehingga lupa bahwa mereka adalah hamba Tuhan yang punya kelemahan. Lalu, kita kehilangan rasa hormat dan tidak menghargai mereka. Kita perlu membuang sikap semacam itu. Kita perlu belajar untuk dipimpin dan memaklumi kelemahan pemimpin sebagai manusia. Saling memahami antara yang memimpin dan yang dipimpin merupakan hal penting. [SDL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |