Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/05/09 |
|
Minggu, 9 Mei 2010
|
|
Judul: Hidup dalam pengharapan Stanza pertama dari mazmur ini (1-3) memaparkan berbagai alasan kenapa jemaat perlu memuji Tuhan. Stanza kedua (4-6) menggambarkan suasana penuh semangat yang semakin memuncak saat jemaat semakin bersemangat memuji Tuhan. Mulai dari sorak-sorai, dilanjutkan dengan kecapi yang merdu, hingga nafiri dan sangkakala yang gegap gempita. Segenap kemampuan dikerahkan untuk memuja-muji Tuhan yang adalah Raja (4a, 6b). Stanza terakhir (7-9) mengajak juga segenap alam ciptaan untuk bersama-sama manusia memuji dan membesarkan nama Tuhan. Mazmur 98 menunjukkan bagaimana umat Israel hidup dalam ucapan syukur kepada Tuhan dan dalam kesadaran akan kedahsyatan dan kebesaran-Nya dalam hidup mereka. Sikap hidup ini lahir dari pengetahuan tentang karya Tuhan di masa lalu (1-3) dan dari iman bagaimana Ia akan "datang untuk menghakimi bumi" dengan keadilan dan kebenaran. Ada orang, yang ketika menaikkan pujian kepada Tuhan, hanya mengingat kebaikan yang dialaminya di masa lalu. Namun mereka melupakan bahwa Tuhan juga akan datang sebagai hakim yang adil dan akan menyatakan kebenaran-Nya pada akhir zaman. Perspektif yang berimbang antara pengalaman keselamatan di masa lalu dan pengharapan kedatangan Tuhan di masa mendatang perlu dimiliki oleh setiap orang Kristen sehingga ia bisa menjalani hidup ini dengan bijaksana bagi Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |