Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/05/09 |
|
Senin, 9 Mei 2016 (Minggu Paskah ke-7)
|
|
Orang Israel telah keluar dari Mesir dalam kondisi perbudakan berat dengan tergesa-gesa. Dalam ketergesa-gesaan itu, mereka dapat menyaksikan pertolongan TUHAN yang ajaib ditengah ketidakberdayaan mereka. Sekarang kondisi mereka mulai aman dan nyaman. TUHAN memerintahkan mereka untuk merayakan peristiwa keluaran itu sebagai Paskah (1). Mereka harus menyembelih kambing domba sebagai lambang pengorbanan darah yang menebus mereka (2). Mereka harus makan roti penderitaan, yaitu roti yang tidak beragi selama tujuh hari untuk mengingatkan mereka akan peristiwa keluaran dari Mesir. Selama enam hari mereka tidak boleh bekerja, tetapi pada hari ketujuh mereka berkumpul bagi TUHAN (3, 8). Korban Paskah hanya boleh dipersembahkan, dimasak, di makan di tempat dan waktu yang TUHAN tentukan, dan harus dihabiskan hari itu juga (4-7). Mereka merayakan hari Raya Tujuh Minggu dengan bersukaria dengan semua orang di tempatnya. Tujuannya, untuk mengingat bahwa mereka dahulu budak di Mesir (9-12). Mereka merayakan hari raya Pondok Daun selama tujuh hari bersama semua orang di tempatnya. Perayaan itu bertujuan agar mereka dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh (13-15). Dalam ketiga hari raya itu, setiap orang laki-laki tiga kali setahun menghadap hadirat TUHAN dengan membawa persembahan sesuai berkat yang diterimanya (16-17). TUHAN meminta Israel merayakan tiga Hari Raya dengan satu tujuan, mengingatkan mereka akan masa lalu. Mereka tidak boleh lupa akan keberadaan dahulu sebagai budak dan harus pergi tergesa-gesa. Perintah TUHAN ini menyenangkan karena diminta untuk bersukaria dengan sungguh-sungguh selama tujuh hari. Dalam sukacita tersebut, TUHAN ingin Israel menyadari keberadaan diri-Nya sehingga merendahkan hati di hadapan-Nya. TUHAN juga ingin umat-Nya menikmati sungguh-sungguh apa yang sudah diberikan-Nya. Ingat masa lalu, rendahkan diri, tetapi nikmati berkat TUHAN dengan sukacita bersama sesama yang menderita. [TNT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |