Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/05/09 |
|
Rabu, 9 Mei 2018 (Minggu ke-5 sesudah Paskah)
|
|
Kemenangan Abram atas Kedorlaomer dan para sekutunya membuat Raja Sodom (17) dan Raja Salem (18) datang menyongsong Abram. Raja Salem bukan hanya menyambut Abram, tetapi memberkatinya atas nama Allah (19). Sebagai balasannya, Abram mempersembahankan persepuluhan kepada Melkisedek (20). Raja Sodom ingin membeli pasukan Abram dengan cara barter dengan harta benda (21). Tetapi Abram menolak permintaan Raja Sodom. Bahkan Abram tidak mau menyentuh sedikit pun hasil rampasan yang diperolehnya dari para musuhnya, meskipun ia berhak atas harta tersebut (23). Abram tidak ingin orang lain menilai kalau kekayaannya diperoleh dari hasil rampasan. Penolakan Abram didasarkan pada keyakinannya bahwa Allah adalah sumber kekuatan dan berkat. Itu sebabnya ia menyambut berkat yang diberikan Melkisedek dan menolak pemberian Raja Sodom. Raja Salem juga dikenal dengan sebutan Melkisedek. Selain sebagai raja, Salem juga berperan sebagai imam Allah yang Mahatinggi. Imam adalah jabatan keagamaan dan kerohanian. Roti dan anggur yang dibawa oleh Melkisedek memperlihatkan adanya kaitan dengan ritus keagamaan. Jadi, apa yang dibawa dan didoakan Melkisedek seakan-akan menegaskan janji berkat Tuhan kepada Abram. Keberadaan Melkisedek cukup misterius. Ada tradisi yang menyebutkan Melkisedek sebagai perwujudan malaikat Tuhan. Apakah Abram mengenal Melkisedek? Sama sekali tidak. Abram hanya bersyukur bahwa berkat dan doa Melkisedek membuatnya sadar bahwa Tuhan yang memberinya kemenangan. Perpuluhan yang diberikan Abram merupakan ekspresi iman atas doa Melkisedek. Berkat Tuhan dapat hadir dalam berbagai bentuk dan cara. Kehadiran orang-orang di sekitar kita terkadang menjadi sarana penegasan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan atas hidup kita. Karena itu, janganlah kita meremehkan dan merendahkan orang lain. Bagaimana pun mereka dapat dipakai Allah untuk mendatangkan kebaikan. [ASP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |