Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/05/09 |
|
Senin, 9 Mei 2022 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)
|
|
Pernikahan merupakan ikatan perjanjian antara dua orang insan untuk hidup bersama selamanya. Karena itu, perselingkuhan menjadi sangat menyakitkan. Hubungan antara Tuhan dengan umat-Nya digambarkan sebagai ikatan perjanjian antara dua pihak. Dari pihak Allah, Ia menyelamatkan bangsa Israel dan mengikat perjanjian di Gunung Sinai melalui Musa (32). Dari pihak Israel, mereka berjanji akan senantiasa setia kepada Allah. Tetapi, akhirnya mereka mengkhianati ikatan itu. Bangsa Israel meninggalkan Tuhan dan mengikuti ilah-ilah asing, bagaikan istri yang sudah melakukan perzinaan. Namun, sekali lagi, dari pihak Tuhan sendiri, Ia akan memulihkan kembali ikatan perjanjian-Nya (33). Seperti seorang suami yang rela menerima kembali istrinya yang telah berkhianat, demikianlah Allah menerima kembali umat-Nya, bahkan memperbarui ikatan perjanjian-Nya. Allah akan mengikat perjanjian-Nya secara personal dengan setiap umat-Nya. Dengan demikian, setiap orang akan mengenal Allah secara pribadi dan memiliki Taurat di dalam hatinya (34). Perikop ini menunjukkan ikatan Perjanjian Baru dari Tuhan dengan manusia. Setiap orang berdosa yang mau menerima Yesus akan menerima ikatan perjanjian di dalam hatinya. Ia menjadi umat Tuhan dan Yesus akan menjadi Tuhannya. Hasilnya, ia akan mengenal Allah secara pribadi. Sebagai orang berdosa, kita semua bagaikan pengkhianat. Akan tetapi, Allah dari pihak-Nya sendiri mau menerima kita dan mengikat kembali perjanjian-Nya dengan kita. Kita patut menyatakan kasih yang baru kepada Tuhan, yakni kasih seorang yang diterima kembali, yang mau mengabdi dengan sungguh-sungguh kepada-Nya. Salah satu pengabdian kita kepada Tuhan adalah dengan melayani-Nya. Kita melayani karena digerakkan oleh kasih yang baru kepada Tuhan, bukan aktivitas keagamaan semata. Lalu, apa bentuk pelayanan yang dapat kita ambil di gereja atau dalam berbagai kegiatan Kristen? Apa pun bentuknya, biarlah kita melakukannya oleh dorongan kasih kepada Allah. [RGD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |