Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/05/10 |
|
Kamis, 10 Mei 2007
|
|
Judul: Pujian atas karya Allah Bagi Israel, alasan pujian dimulai dari kisah penciptaan alam semesta oleh Allah, satu-satunya Pencipta. Alam semesta bagaikan jendela, yang melaluinya kita melihat kebesaran kuasa dan hikmat Allah. Dengan diciptakannya matahari, bulan dan bintang, manusia bukan hanya dapat membedakan terang dari gelap tetapi dapat menikmati waktu sebagai suatu anugerah juga. Namun pujian tidak berhenti sampai di situ. Dalam peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir, mereka menyaksikan kuat kuasa Allah yang melepaskan mereka dari perbudakan di negeri itu. Mesir yang semula menghalang-halangi keluarnya Israel, kemudian harus merasakan campur tangan Allah atas umat-Nya. Maka lepasnya Israel dari Mesir, terbelahnya Laut Teberau yang kemudian menelan Firaun dan tentaranya (13-15), merupakan penyataan kebesaran kuasa Allah atas Mesir. Begitu pula saat Israel mengembara di padang gurun (10-16). Meski mereka tidak memiliki kekuatan militer, raja-raja besar seperti Sihon dan Og pun tidak dapat menghentikan mereka, sampai mereka menduduki tanah Kanaan (17-22). Maka kemudian sejarah Israel menjadi meterai Allah atas rencana dan karya-Nya dalam pengalaman hidup mereka sebagai bangsa pilihan Allah. Pemaparan karya akbar Allah itu melahirkan puji-pujian dari hati jemaat yang mengaminkan kasih setia Allah. Kalau kita perhatikan, kebanyakan lagu-lagu pujian yang lahir sekarang ini lebih menekankan aspek hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan. Lagu-lagu semacam itu makin sering saja dinyanyikan dalam ibadah jemaat. Ini bukan hal yang sepenuhnya salah tetapi harus diperkaya dengan penghayatan yang alkitabiah. Dari mazmur ini, kiranya kita belajar untuk memuji karya besar Allah dan kasih-Nya pada umat-Nya, sebagai sekelompok orang percaya. Memuji, bukan hanya sebagai seorang pribadi atau atas nama pribadi, tetapi sebagai jemaat Allah, sebagai komunitas orang percaya yang bersama-sama mengalami kemurahan-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |