Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/05/10 |
|
Minggu, 10 Mei 2015
|
|
Judul: Bersyukur atas kasih setia Tuhan Daud merayakan kasih setia Tuhan yang telah memilih dia sebagai raja Israel. Daud menyatakan kasihnya kepada Tuhan karena Dia sudah menjadi kekuatannya dalam mengarungi perjalanan panjang hidup dan pelayanannya (2-3). Ayat 4-20 menguraikan dengan bahasa teofani (penampakan Allah) yang bersifat kosmik, bagaimana Allah menyelamatkan Daud dari para musuh. Kasih setia Tuhan nyata sepanjang hidup Daud. Ini terlihat mulai dari panggilannya, masa persiapannya, dan masa pemerintahannya (1Sam. 16-2Sam. 21). Ayat 21-30 harus kita pahami bukan sebagai sikap sombong Daud, melainkan sikap hidup Daud yang dari waktu ke waktu merespons kasih setia Tuhan dengan ketundukannya. Ibarat main catur, Tuhan mulai menjalankan bidak kasih-setia-Nya yang kemudian direspons Daud dengan bidak ketaatan, dan seterusnya. Terungkap dari mazmur ini bahwa karakter Tuhanlah (31-37) yang membuat Daud mampu melaksanakan tugas memelihara umat yang dipercayakan Tuhan, dengan cara menghancurkan para musuh yang merongrong bangsanya (38-46). Harus diingat, penghancuran musuh bukan merupakan pembalasan dendam pribadi Daud, melainkan penegakan keadilan dan kebenaran. Penutup mazmur ini merupakan sebuah doksologi yang menyimpulkan keseluruhan mazmur ini (47-51). Sekali lagi kasih setia Tuhanlah yang telah menopang Daud dan memelihara umat-Nya. Apakah kisah hidup Anda menunjukkan kasih setia Tuhan yang nyata di dalamnya? Bila belum, sekaranglah waktunya Anda merespons kasih setia Tuhan dengan ketundukan hati secara penuh. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |