Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/05/10 |
|
Rabu, 10 Mei 2017 (Minggu Paskah ke-4)
|
|
Para pemusik yang melayani di Bait Suci adalah anak-anak dari keluarga Asaf, Heman, dan Yedutun (1). Tugas anak-anak Asaf adalah bernubuat dengan petunjuk raja (2). Tugas anak-anak Yedutun adalah bernubuat dengan diiringi kecapi pada waktu menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi Tuhan (3). Tugas anak-anak Heman adalah menyanyikan nyanyian dengan diiringi alat musik (4-6). Semuanya berjumlah 288 orang (7), yang diundi (8) menjadi 24 kelompok (9-31). Istilah "bernubuat" (3) merujuk kepada Tuhan menyatakan kehendak-Nya, lalu ada respons pengucapan syukur. Dengan demikian, pujian dalam ibadah di Bait Suci bukan bersifat searah, melainkan dua arah. Dalam hal ini, kita melihat relasi dua arah merupakan hubungan personal yang dialogis, yaitu: Sabda Tuhan dinyatakan kepada umat-Nya, lalu orang-orang beriman merespons penyataan Allah. Gereja yang menyadari tentang relasi yang bersifat dua arah ini biasanya mewujudkannya dalam tatanan ibadah mereka. Misalnya, setelah Tuhan menyatakan anugerah pengampunan-Nya, entah melalui pembacaan ayat Alkitab atau melalui litani, umat menanggapinya dengan ucapan syukur melalui pujian atau melalui litani juga. Kesadaran terhadap sifat dua arah dalam ibadah, seharusnya dimiliki oleh para penatalayan ibadah, khususnya pemain musik, pemimpin pujian, maupun para singer. Melalui pelayanan mereka, pujian dapat menjadi sarana efektif bagi umat untuk mempersiapkan hati masuk ke dalam hadirat Tuhan. Sedangkan bagi jemaat pada umumnya, perlu juga menyadari tentang arti penting dari seluruh rangkaian ibadah yang bersifat dua arah ini. Kesadaran ini akan membantu mereka memahami bahwa pujian dan penyembahan kepada Allah sama pentingnya dengan khotbah. Dengan demikian, mereka akan datang lebih awal sebelum ibadah dimulai. Marilah kita menghargai seluruh rangkaian ibadah yang bersifat dua arah ini disertai sikap yang responsif terhadap apa yang Tuhan nyatakan melalui nyanyian, pujian, litani, maupun khotbah. [RH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |