Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/05/13 |
|
Minggu, 13 Mei 2007
|
|
Judul: Tahu dan mengalami sifat Allah Menyadari bahwa Tuhan itu mahatahu, mahahadir, dan mahakuasa, dapat memberikan ketenangan pada kita saat menghadapi masalah. Daud tidak sekadar memahami bahwa Allah mahatahu, mahahadir, mahakuasa. Ia menjadikan kebenaran dahsyat tersebut sebagai bagian konkret dari pengalaman nyatanya dan juga menjadi dasar bagi doanya. Menghadapi serangan orang fasik (19-22), Daud memohon agar Tuhan memeriksa hidupnya (23-24). Dalam kemahatahuan-Nya, Tuhan pasti tahu setiap tindakan yang Daud buat dan motif yang melatarbelakangi tindakan itu (2). Tuhan juga tahu aktivitasnya sehari-hari (3), tahu apa yang akan Daud katakan sebelum ia mengatakannya (4). Kemahatahuan Tuhan itu luar biasa, hingga pemazmur sulit memahaminya (6). Tuhan juga mahahadir hingga tidak mungkin orang menghindar dari-Nya (7, band. Yer. 23:24). Tidak ada tempat bagi Daud untuk menyembunyikan diri dari Allah. Bahkan jika ia dapat terbang menyamai kecepatan cahaya sekalipun, tak mungkin baginya melarikan diri. Di sana juga Allah akan menuntunnya (10). Karena kegelapan sekalipun tidak dapat menghalangi pandangan Allah (11-12). Tuhan yang telah menciptakannya mengenal dia (13-16). Dalam sorotan pemahaman semacam inilah, Daud menempatkan situasi yang sedang dia hadapi, yakni serangan musuhnya. Ia berdoa agar Tuhan membinasakan mereka (19), sebab mereka adalah musuh Tuhan juga (20). Daud sendiri membenci mereka (22). Karena itu Daud meminta agar Tuhan menyelidiki dirinya dan menguji kesetiaannya, sehingga jelas bahwa ia tidak seperti musuh-musuh Tuhan (23-24). Meyakini kemahatahuan, kemahahadiran dan kemahakuasaan Tuhan, pasti memberikan kedamaian dalam hidup orang percaya. Karena kemahatahuan-Nya, kehadiran-Nya secara pribadi, serta kekuasaan-Nya yang absolut, nyata dalam karya-Nya untuk kesejahteraan umat-Nya. Ia juga mahasuci. Seharusnyalah kita setia mengikut Dia dan berani untuk tidak kompromi terhadap kejahatan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |