Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/05/13 |
|
Selasa, 13 Mei 2014
|
|
Judul: Dicari: Yonatan masa kini Dari pukulan yang diderita oleh orang Filistin, jelas mereka tidak menyangka bahwa Yonatan mampu melakukan serangan yang demikian mematikan. Keberhasilan Yonatan dicatat sebagai pekerjaan Tuhan, "kegentaran yang dari Allah" (14:15). Hal ini kontras dengan Saul, yang lagi-lagi menunjukkan kebodohannya ketika ia meminta baju efod untuk meminta petunjuk Tuhan. Namun di tengah keributan yang semakin menjadi-jadi, ia lalu memutuskan lebih baik bertindak cepat daripada membuang waktu untuk menunggu petunjuk Tuhan (18-19) sehingga ia mengabaikan Tuhan. Apa yang terjadi dalam bacaan kemarin terulang kembali. Motif hati Saul sangat jelas di sini, bahwa Tuhan hanyalah aksesoris pelengkap yang bisa dipanggil atau diabaikan sesuka hatinya. Ada satu hal yang lucu dan konyol di sini. Saul dan rakyat yang dipimpinnya panik dan kacau-balau, tetapi ketika mereka tiba di tempat pertempuran, ternyata kehadiran mereka tidak dibutuhkan sama sekali! Tuhan bekerja, dengan atau tanpa mereka. Ketika mereka menolak hidup dalam persekutuan dengan Tuhan, maka Tuhan bisa berkarya sendiri. Perikop ini ditutup bukan dengan apa yang Saul dan rakyatnya lakukan, tetapi dengan pernyataan bahwa Tuhanlah yang berkarya menyelamatkan orang Israel pada hari itu. Di manakah Yonatan-Yonatan masa kini, yang beriman dan mengandalkan Tuhan dalam menyaksikan kuasa-Nya kepada dunia ini? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |