Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/05/13 |
|
Senin, 13 Mei 2019 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Sebagian orang punya anggapan bahwa kehadiran Allah harus disertai dengan fenomena spektakuler. Dampaknya, mereka menganggap tidak merasakan kehadiran-Nya saat beribadah jika situasinya tenang dan biasa saja. Mereka merasa kering dalam menjalani disiplin rohani karena melihat dan merasakan sensasi yang bombastis. Allah memerintahkan umat-Nya di gunung Sinai, melalui Musa, untuk membuat Tabut Perjanjian. Bagaimana bentuk tabut itu? Apa saja yang harus ada di sana? Semua itu ditentukan oleh Allah (10-21). Fungsi tabut adalah sebagai tempat loh batu pemberian Tuhan (16). Tabut ini juga menjadi tempat di mana Allah berkenan menemui umat-Nya. Pada saat pertemuan itu, Allah akan memberikan perintah kepada umat-Nya (22). Tabut Perjanjian bisa juga merupakan simbol perkenanan Allah untuk bertemu dan berbicara kepada umat-Nya. Jadi, kekuatannya bukan pada tabutnya, namun pada otoritas yang tidak terlihat di belakangnya, yaitu Allah. Perintah sekaligus ketetapan-Nya akan diwahyukan dalam persekutuan itu. Lewat semua sarana ini, Allah ingin menyapa umat-Nya. Ia rindu bergaul karib bersama bangsa pilihan-Nya itu. Prinsip utamanya adalah kehadiran Allah ditandai dengan pemberitaan firman-Nya. Fenomena yang lain, pada dasarnya, bukanlah hal yang utama. Kita beribadah di gereja, membaca Alkitab, berdoa, dan sebagainya demi mengalami perjumpaan dengan-Nya secara pribadi. Dalam perjumpaan itu, Allah menginginkan kita mengenal-Nya. Ia ingin agar kita mengetahui keinginan-Nya. Ia rindu agar kita dekat dengan-Nya. Ia rindu supaya kita mengenal-Nya secara pribadi lewat firman dan perintah-Nya serta melakukan kehendak-Nya. Jadi, kehadiran Allah nyata jika kita mendengarkan firman-Nya dan tunduk pada kehendak-Nya. Dengan begini, kita bisa menyenangkan hati-Nya lewat ketaatan kepada-Nya. Allah akan dimuliakan melalui hidup kita terlebih kita menikmati perjumpaan dengan-Nya.. Doa: Tuhan, ajarlah kami menyatakan kehadiran-Mu dalam seluruh aspek kehidupan dengan penuh syukur. [SM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |