Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/05/15 |
|
Selasa, 15 Mei 2007
|
|
Judul: Melawan godaan berkompromi Di dalam tekanan kejahatan dan ancaman tak henti, orang beriman bisa tergoda untuk kompromi atau membalas dengan kata-kata yang sama jahatnya. Mazmur ini mengajar kita bahwa bertahan dalam doa adalah perlawanan paling tepat terhadap perbuatan dan perkataan jahat. Dalam doanya di waktu petang (1-2), Daud berseru kepada Tuhan, meminta Tuhan melindungi dan memampukan dia untuk hidup bagi kemuliaan Tuhan. Permohonan ini begitu penting, sehingga Daud berharap agar Tuhan bersegera menolong dia dalam pergumulan melawan berbagai bentuk pencobaan. Ia meminta Allah mengontrol pembicaraannya (3), pikiran serta tindakannya (4). Ia tidak ingin menikmati kesenangan-kesenangan yang biasa dilakukan orang berdosa. Meski orang-orang fasik menerima dan menyambut dia dengan baik, Daud merasa lebih baik berada di tengah-tengah orang benar meski untuk itu ia harus terbuka untuk menerima teguran (5). Daud berdoa agar Tuhan menghakimi orang fasik (6-7). Ia meminta perlindungan Tuhan karena musuh imannya telah mencoba menjebak dia (8-9). Ia berdoa agar orang-orang yang telah memasang jerat baginya, terjebak oleh jerat buatan mereka sendiri. Dengan demikian ia terlepas dari mereka (10). Kerinduan orang percaya hanya satu, yaitu hadirat Allah yang kudus. Untuk itu, orang percaya pun harus hidup kudus dalam setiap aspeknya karena dosa pun datang dalam berbagai bentuk. Misalnya, dalam bentuk perkataan, yakni bila kita mengucapkan kata-kata kasar atau yang menjatuhkan orang lain. Padahal kita hendaknya mengucapkan kata-kata yang penuh kasih dan saling membangun. Namun demikian, si jahat akan selalu berusaha menghalangi dan menghadirkan pencobaan. Pada saat itulah terjadi peperangan rohani. Maka selaku pengikut Tuhan, kita perlu terus menerus berdoa meminta perlindungan-Nya. Dengan berdoa, kita menaklukkan diri kepada Allah hingga terhindar dari bereaksi yang berdosa terhadap kejahatan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |