Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/05/16 |
|
Rabu, 16 Mei 2012
|
|
Judul: Bersyukur di tengah penderitaan Paulus sendiri mengalami banyak penderitaan dalam melaksanakan tugasnya memberitakan Injil keselamatan dalam Kristus. Meski begitu, Paulus tetap bertekun di dalam tugas mulia tersebut sehingga berita keselamatan dapat diterima oleh bangsa-bangsa. Meski mendapat aniaya, Paulus tetap bertekun di dalam menasihati, mengajar, dan memimpin tiap-tiap orang datang kepada Yesus Kristus untuk beroleh keselamatan dan kesempurnaan di dalam Dia. Seperti Paulus, setiap anak Tuhan juga harus siap untuk menderita. Yang dimaksud di sini bukanlah penderitaan yang disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan, sehingga seseorang pantas mendapat hukuman, melainkan penderitaan yang timbul karena seseorang menaati kebenaran firman Tuhan (1Ptr. 2:20). Kebenaran firman Tuhan itu tidak sejalan dengan pandangan umum. Pandangan umum seringkali didasarkan pada nafsu, kejahatan dan kekejian. Di sinilah dituntut keberanian kita untuk tampil beda. Dengan meyakini bahwa berita Injil sangat penting bahkan urgen untuk didengarkan dunia ini, kita akan dimampukan untuk menghadapi persoalan dan penderitaan bahkan dengan tetap bersyukur. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |