Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/05/16

Rabu, 16 Mei 2012

Kolose 1:24-29
Bersyukur di tengah penderitaan

Judul: Bersyukur di tengah penderitaan
Tampaknya, kalimat "bersyukur di tengah penderitaan" adalah kalimat yang sangat sulit di dengar oleh telinga kita dan sangat tidak relevan. Barangkali, hanya orang-orang tertentu seperti nabi yang bisa berkata dan menerima hal itu. Ada kesan bahwa semboyan yang demikian hanya berlaku pada zaman dahulu, sehingga kurang relevan untuk zaman sekarang ini. Namun, kita harus belajar menerima kenyataan bahwa Yesus Kristus pun mengizinkan anak-anak Tuhan sampai saat ini mengalami penderitaan di dunia. Alkitab menyoroti hal penderitaan yang diijinkan Tuhan itu secara positif. Sebab semua itu terjadi dalam kendali dan kontrol Allah, meskipun kendali itu masih menjadi rahasia Allah dan misteri bagi kita sehingga kita belum mampu memahami maksud dan tujuannya (26). Kita diminta untuk belajar memercayai Allah yang memegang kendali, ketika penderitaan datang kepada kita.

Paulus sendiri mengalami banyak penderitaan dalam melaksanakan tugasnya memberitakan Injil keselamatan dalam Kristus. Meski begitu, Paulus tetap bertekun di dalam tugas mulia tersebut sehingga berita keselamatan dapat diterima oleh bangsa-bangsa. Meski mendapat aniaya, Paulus tetap bertekun di dalam menasihati, mengajar, dan memimpin tiap-tiap orang datang kepada Yesus Kristus untuk beroleh keselamatan dan kesempurnaan di dalam Dia. Seperti Paulus, setiap anak Tuhan juga harus siap untuk menderita. Yang dimaksud di sini bukanlah penderitaan yang disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan, sehingga seseorang pantas mendapat hukuman, melainkan penderitaan yang timbul karena seseorang menaati kebenaran firman Tuhan (1Ptr. 2:20). Kebenaran firman Tuhan itu tidak sejalan dengan pandangan umum. Pandangan umum seringkali didasarkan pada nafsu, kejahatan dan kekejian. Di sinilah dituntut keberanian kita untuk tampil beda.

Dengan meyakini bahwa berita Injil sangat penting bahkan urgen untuk didengarkan dunia ini, kita akan dimampukan untuk menghadapi persoalan dan penderitaan bahkan dengan tetap bersyukur.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/05/16/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org