Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/05/17 |
|
Senin, 17 Mei 2021 (Minggu ke-7 sesudah Paskah)
|
|
Menjaga hati agar tidak ternoda adalah perkara serius bagi Daud. Ia begitu takut untuk melakukan kesalahan di hadapan Tuhan, sekalipun hanya melalui perkataan mulutnya. Ia tahu bahwa Tuhan tidak berkenan kepada kejahatan. Itulah alasannya ia berseru kepada Tuhan. Daud memohon agar Tuhan mengawasi mulutnya, agar ia tidak salah berucap dan akhirnya melakukan kejahatan melalui perkataannya (3). Jangan sampai ia memiliki hati yang jahat dan merasakan kesenangan orang jahat (4). Lebih baik orang benar menghukumnya daripada ia harus terlibat dalam kejahatan (5). Ada kalanya ia menerima ganjaran yang menyakitkan, namun hal ini diterima sebagai kasih. Baginya, hajaran orang benar mampu membawa dia kembali kepada kebenaran, asalkan ia tidak berkawan dengan orang fasik dan dilepaskan dari godaan. Daud pun berseru memohon perlindungan Tuhan agar menjaganya dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan (8-9). Seruan Daud menunjukkan kesungguhan imannya di dalam Tuhan. Doa adalah seruan jiwa yang menjadi persembahan harum di hadapan Tuhan, apalagi disertai dengan kebencian terhadap kejahatan. Daud benci bila harus terlibat dalam perbuatan fasik. Orang benar akan membenci dosa, sekalipun tawaran manis menjadi godaan akan dosa. Ketika orang fasik jatuh ke dalam perangkap mereka sendiri, orang benar akan berlalu meninggalkan mereka (10). Serukanlah kerinduan kita kepada Tuhan. Doa yang berasal dari hati yang gentar akan kejahatan merupakan persembahan yang harum di hadapan Tuhan. Lebih baik jatuh ke tangan orang benar-sekalipun menyakitkan-daripada ke tangan orang jahat. Hati yang mengasihi Tuhan akan menjaga dirinya dari kejahatan, dan memohon Tuhan agar melindunginya dari jalan yang serong. Dengan seruan, "Dengarkanlah aku, Tuhan!", kita hanya ingin memandang kepada Tuhan, supaya kita dijauhkan dari perangkap orang jahat dan doa kita menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan. [MRH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |