Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/05/18 |
|
Minggu, 18 Mei 2014
|
|
Judul: Berserah pada Tuhan Pergumulan pemazmur terlihat tatkala masalah hidup bertubi-tubi membuatnya kewalahan atau bahkan panik. Masalah-masalah tersebut ‘terlalu besar’ dan ‘terlalu ajaib’untuk diselesaikannya sendiri. Oleh karena pemazmur sadar akan ketidakberdayaannya, maka ia mengarahkan dirinya pada Tuhan. Dengan berserah penuh kepada Tuhan, hal-hal yang ’terlalu besar’ atau ‘terlalu ajaib’itu, tidak lagi membebani hati dan pikirannya. Seperti seorang anak kecil yang merasa aman dan nyaman pada pelukan ibunya setelah selesai disusui, demikian pemazmur menaruh imannya pada Tuhan. Maka di akhir mazmur ini, ia mengajak umat Tuhan juga untuk memercayakan masa depan mereka kepada Tuhan (3). Apa saja masalah yang membuat Anda panik atau tidak berdaya? Mata uang rupiah yang terus melemah? Situasi politik yang belum menentu? Berbagai bencana yang menghantui berbagai wilayah negeri kita? Kaum fanatik agama dengan aksi-aksi terornya? Mari belajar serahkan semuanya kepada Tuhan kita yang Mahakuasa dan yang adalah sumber hikmat. Janji seperti ini akan kita alami saat kita justru menunaikan panggilan pelayanan kita di tengah situasi yang sepertinya tidak kondusif, "...ketahuilah, Aku menyertaimu senantiasa, sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:20). Saat kita menaruh pengharapan sepenuhnya kepada Tuhan, Dia akan menunjukkan jalan terbaik-Nya buat kita dan untuk kebaikan lingkungan kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |