Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/05/18 |
|
Jumat, 18 Mei 2018 (Minggu ke-6 sesudah Paskah)
|
|
Sebelum Yesus menderita dan disalibkan, Ia telah mengingatkan para murid untuk tegar menghadapi semua guncangan iman. Mereka akan tercerai-berai (Mat. 26:31). Perkataan Yesus ini terbukti. Sebab para murid masih hidup dalam asumsi bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan oleh orang Yahudi untuk lepas dari penjajahan Romawi. Kenyataan ditangkap dan disalibnya Yesus membuyarkan impian mereka selama ini. Saat Yesus ditangkap untuk diadili oleh Mahkamah Agama Yahudi, tiada satu pun murid Yesus yang menemani guru-Nya untuk menjadi martir. Bahkan Petrus yang sebelum penyaliban sesumbar akan menemani gurunya justru menyangkal Yesus hingga tiga kali (Mat. 26: 69-75; Luk. 22:31-34). Para murid Yesus sangat ketakutan karena mereka sedang menghadapi kemarahan massa. Mereka berulang kali berteriak agar Yesus disalibkan. Sejak kematian Yesus, para murid tidak berani muncul secara terang-terangan di depan publik. Mereka bersembunyi di suatu tempat dengan pintu terkunci (Yoh. 20:19). Saat para perempuan yang pulang dari kubur menyatakan kebangkitan Yesus pun, para murid menganggapnya sebagai berita bohong (Luk. 24:9-11). Satu-satunya cara untuk membuktikan kebangkitan-Nya adalah Yesus menemui para murid-Nya (Mat. 28:6-7; Mrk. 16:6-7; Luk. 24:36-43; Yoh. 20:19-21). Berulang kali Yesus menampakan diri dan membuktikan diri-Nya hidup (Kis. 1:3). Tujuannya adalah untuk meneguhkan dan menguatkan kembali iman para murid. Kelihatannya Yesus hendak menegaskan bahwa Dia sama sekali tidak akan meninggalkan dan menelantarkan mereka. Yesus juga memerintahkan para murid untuk berkumpul, bersekutu, dan berdoa menyambut turunnya Roh Kudus (14). Menarik diperhatikan bahwa kesebelas murid itu bertekun dengan sehati dalam doa bersama para perempuan, ibu Yesus dan saudara Yesus. Mereka sehati. Kesehatian itu juga menjadi bukti penyertaan Tuhan dalam diri para murid. Tuhanlah yang memampukan mereka bersehati dalam doa.[OYNS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |