Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/05/19 |
|
Senin, 19 Mei 2008
|
|
Judul: Beritakan firman Mengapa Paulus membicarakan hal itu dalam nasihat-nya kepada Timotius (ayat 1)? Untuk mengingatkan Timotius bahwa suatu hari nanti, akan tiba saatnya untuk mempertanggungjawaban pemberitaan firman yang telah dilakukan. Sebagai seorang hamba Tuhan, Timotius diminta untuk memberitakan firman (ayat 2). Tidak semua orang yang membuka Alkitab dan membicarakannya, berarti sedang memberitakan firman. Banyak pengkhotbah yang membicarakan dirinya, dan bukan firman. Jika fokusnya pada kisah lucu atau tentang pengalaman hidupnya yang begitu menyentuh, itu berarti ia sedang membicarakan dirinya. Seorang hamba Tuhan harus selalu siap menyampaikan firman Tuhan, kapan saja. Ia harus siap memberitakannya, baik dalam keadaan senang maupun susah; baik saat ia dapat melihat buahnya maupun tidak. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga, seorang hamba Tuhan harus memperhadapkan firman Tuhan dengan hidup para pendengarnya, dan membiarkan Allah bekerja di dalamnya. Terlebih karena semakin banyak orang yang tidak suka mendengar kebenaran firman Tuhan. Orang lebih suka mendengar apa yang menyenangkan untuk didengar, ketimbang mendengar sesuatu yang memerahkan telinga (ayat 3-4). Sebab itu, Timotius harus sabar terhadap mereka. Ternyata tugas seorang hamba Tuhan tidaklah mudah, bukan? Tanggung jawab mereka terhadap pemberitaan fir-man tidaklah kecil. Karena itu, sebagai jemaat, kita perlu mendukung mereka. Doakanlah agar dalam mempersiapkan khotbah, mereka bergantung pada pimpinan Allah.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |