Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/05/19 |
|
Rabu, 19 Mei 2010
|
|
Judul: Keyakinan yang tidak tergoyahkan Mengapa pemazmur masih dapat dengan begitu penuh sukacita meyakini bahwa Allah yang telah membuang umat-Nya akan kembali membawa mereka kembali ke kota yang berkubu? Ternyata karena pemazmur sangat mengenal siapa Allah yang disembahnya. Pertama, Allah adalah Allah yang kasih setia-Nya mengatasi langit (5). Kesetiaan Allah tidak pernah luntur. Paulus berkata, "Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya" (2 Tim. 2:13). Walau umat Allah telah tidak setia dan karenanya mendapat hukuman, bukan berarti Allah tidak akan setia lagi kepada janji-Nya. Ia telah berjanji akan memberikan keseluruhan tanah Kanaan dan ini pasti akan digenapi (8; Sikhem dan Sukot adalah kota di tepi barat dan timur sungai Yordan dan mewakili tanah yang Allah janjikan). Kedua, kemuliaan Allah pasti mengatasi seluruh bumi (6) dan jika demikian maka umat yang dicintai-Nya pasti akan terluput dan diselamatkan (7). Dalam kepercayaan dunia kuno ketika dua bangsa bertempur, maka para allahlah yang sebenarnya bertempur. Karena itu kemuliaan Allah terkait dengan kemenangan umat yang menyandang nama-Nya. Ketiga, Allah adalah Mahakuasa dan merupakan satu-satunya harapan bagi umat Allah. Dia akan memberi pertolongan dan menghancurkan lawan umat-Nya (13-14). Jika kita telah lama berseru dan Allah belum juga menjawab doa dan meluputkan kita dari kesulitan, marilah kita seperti pemazmur terus bersukafcita dan berharap hanya kepada Dia. Pasti pertolongan dari Allah akan datang, karena kasih setia dan janji- Nya kepada umat-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |